Sering Merasa Lapar Setelah Berlari? Begini Penjelasannya dan Tips Membakar Lemak Dengan Cara yang Tepat!
Minggu, 22 Juni 2025 - 08:20 WIB
Sumber :
- Pixabay
Cianjur – Menurunkan kadar lemak tubuh bukan sekadar menurunkan angka timbangan. Yang lebih penting adalah menjaga massa otot dan memastikan tubuh dalam kondisi sehat.
Banyak orang langsung memilih lari karena dianggap cepat membakar kalori. Padahal, bagi orang dengan lemak tubuh tinggi, lari bisa berdampak sebaliknya.
Berikut ini alasan kenapa jalan kaki jauh lebih disarankan untuk membakar lemak:
- Tidak mengikis otot
Jalan kaki menjaga detak jantung tetap di zona pembakaran lemak, sehingga tubuh tidak menggunakan protein (otot) sebagai bahan bakar. Ini membantu mempertahankan massa otot yang penting untuk meningkatkan metabolisme.
- Minim resiko cedera
Lari memberi beban besar pada lutut dan sendi, apalagi jika berat badan masih tinggi. Jalan kaki lebih aman dan bisa dilakukan siapa pun.
- Tidak membuat tubuh cepat lapar
Lari menguras cadangan gula tubuh, yang membuat kita lebih ingin makan manis setelah olahraga. Ini bisa memicu konsumsi kalori berlebih dan menggagalkan diet.
- Bisa dilakukan dalam durasi panjang
Jalan kaki tidak membuat tubuh kelelahan atau cedera, sehingga kita bisa melakukannya lebih lama. Lebih lama artinya pembakaran kalori juga bisa lebih besar.
Halaman Selanjutnya
Mendukung defisit kaloriDengan langkah 8.000–10.000 per hari, jalan kaki efektif menciptakan defisit kalori. Ini adalah kunci utama penurunan lemak tubuh.