Teknik Budidaya Padi yang Tepat dan Hemat Biaya, Panen Dijamin Melimpah

Budidaya padi sawah
Sumber :
  • Istimewa

Cianjur –Pertanian telah menjadi sumber utama makanan Indonesia.  

Gubernur Dedi Mulyadi Luncurkan Gebrakan Baru, Korupsi Desa Bakal Lenyap?

Namun, masalah seperti biaya yang tinggi untuk produksi, serangan hama, dan cuaca yang tidak menentu sering kali mengurangi hasil panen.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi biaya operasional, penerapan teknik budidaya yang tepat dan efisien sangat penting.

Bikin Jera dan Mengerikan ! Menguak Deretan Cara Negara Lain Membasmi Koruptor Ulung

Petani dapat menghasilkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas tanpa mengeluarkan banyak biaya dengan metode yang benar. 

Budidaya padi sawah

Photo :
  • Istimewa
Waspada Fenomena Brainrot, Ini 5 Cara Biar Otak Kamu Tidak Cepat Busuk!

Ini termasuk pengolahan lahan, pemilihan varietas unggul, dan pengaturan irigasi dan pemupukan yang efektif.

1. Persiapan media tanam

Untuk budidaya padi, media tanam harus disiapkan terlebih dahulu, paling lama dua minggu sebelum proses penanaman. Mengolah tanah sebagai media tanam adalah cara untuk mempersiapkan hal ini.  

Sebelum itu, tanah harus dibersihkan dari gulma dan rumput liar.

 Tanah dapat diolah dengan membajak, mencangkul, atau alat mekanis lainnya. Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan menggemburkan tanah, menghilangkan gulma, dan memperbaiki struktur tanah.

 Setelah tanah diolah, pupuk dasar diberikan. 

 Ini dapat berupa pupuk kandang atau pupuk kimia, dengan dosis 10-20 ton per hektar. Untuk pupuk kimia, dosis dapat mencapai 150-200 kg per hektar.

2. Pemilihan bibit berkualitas

Benih berkualitas sangat penting untuk budidaya padi karena mampu beradaptasi dengan baik di lahan sawah, memiliki pertumbuhan yang cepat dan seragam, dan memiliki produktivitas yang tinggi. Benih ini dapat dibeli dari toko pertanian atau balai benih yang terpercaya.  

Daya kecambah minimal 85% biasanya ditemukan pada benih padi yang berkualitas tinggi.

3. Persemaian

Persemaian dilakukan untuk menghasilkan bibit yang siap ditanam. Persemaian dapat dilakukan dengan cara langsung di lahan sawah atau di persemaian khusus.

Jika persemaian dilakukan di lahan sawah, maka benih padi disemai dengan cara ditabur secara merata. Jika persemaian dilakukan di persemaian khusus, maka benih padi disemai dengan cara ditugal atau ditanam dalam bedengan.

Persemaian dilakukan selama 25-30 hari. Selama masa persemaian, bibit padi perlu disiram secara rutin dan dilakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma.

4. Penanaman

Penanaman dilakukan setelah bibit padi siap ditanam. Penanaman dapat dilakukan dengan cara manual atau menggunakan mesin.

Jika penanaman dilakukan secara manual, maka bibit padi ditanam dengan cara ditanam satu per satu. Jika penanaman dilakukan menggunakan mesin, maka bibit padi ditanam dengan cara disebar secara merata.

Jarak tanam padi yang ideal adalah 25x25 cm atau 30x30 cm.

5. Perawatan lahan

Perawatan lahan merupakan hal yang penting untuk dilakukan selama masa pertumbuhan padi. Perawatan lahan meliputi penyiangan, pengairan, dan pemupukan.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan padi. Penyiangan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin.

• Pengairan

Pengairan dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah. Pengairan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin.

• Pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman padi. Pemupukan dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk dasar, pupuk susulan, dan pupuk daun.

Pupuk susulan diberikan sebanyak 2-3 kali selama masa pertumbuhan padi. Pupuk daun diberikan sebanyak 1-2 kali selama masa pertumbuhan padi.

6. Pencegahan hama dan penyakit

Pencegahan hama dan penyakit perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan tanaman padi. 

Hama dan penyakit dapat menyebabkan gagal panen.

Pencegahan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara penggunaan varietas padi yang tahan hama dan penyakit, rotasi tanaman, dan penggunaan pestisida secara bijak.

7. Pemanenan

Pada saat padi telah mencapai fase masak fisiologis, yang ditunjukkan dengan warna gabah yang menguning dan bulir padi yang telah mengeras, panen dilakukan.

 Penanaman padi dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. 

 Penanaman manual melibatkan memotong batang padi dengan sabit, sedangkan penanaman mesin melibatkan penggunaan combine harvester.

 Dengan menerapkan teknik budidaya padi sawah yang benar, dijamin bakalan hemat biaya dan hasil panen melimpah. 

 Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.