12 Tahun di Al-Zaytun, Heru Eks Anggota NII Dapat Perlakuan Tak Manusiawi

Mantan anggota Nii
Sumber :
  • Tvonenews

Heru mengatakan bahwa tekanan kerja di Al Zaytun tidak manusiawi. Dia harus bekerja dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. 

Mantan Anggota NII Bongkar Praktik Bejat Usai Dibaiat: Kerja Paksa Hingga Harus Mencuri…

"Saya waktu di Jakarta (NII) sebagai Lurah  teritorial NII di Koja Selatan, Jakarta Utara, di Al Zaytun sebagai Karyawan, saya yang mengerjakan Al Zaytun, mulai dari 0 sebelum ada jalan. Tekanan di Al Zaytun itu kerjanya, kita kerja dari jam 06.00 sampai jam 00.00 itu berlangsung selama empat tahun. Setelah empat tahun ada pelonggaran satu jam jadi sampai jam 23.00, terus ada pelonggaran lagi sampai jam 22.00," ujarnya. 

Heru menambahkan, banyak ajaran sesat yang diajarkan di NII, salah satunya menghalalkan untuk mencuri. 

Pengakuan Eks Anggota NII Soal Al-Zaytun, Sebut Halalkan Mencuri Usai Dibaiat

Heru Kismanto (53) salah satu mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) mengungkapkan bahwa seluruh pegawai di Pondok Pesantren Al-Zaytun yang berada di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat merupakan pusat NII.

"Kesesatan di NII sendiri itu seperti baiat, kemudian mengartikan tafsir Al-Quran, menghalalkan mengambil barang diluar jamaah (mencuri)," tambahnya.

Enjang Didin Ajak Semua Anggota NII Keluar dan Tinggalkan Panji Gumilang: Ini Ajaran Sesat

Ia pun pernah melakukan pencurian di salah satu masjid di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, hasil dari mencurinya ia infakkan dan sedekahkan ke Al Zaytun. Selain itu, Heru pun pernah merekrut anggota NII di Jakarta.  

"Saya pernah mencuri kotak amal dan amplifier di masjid al ittihaad Tebet. Hasil mencurinya itu disetorkan untuk infak dan sedekah ke Al Zaytun. Saya pernah merekrut anggota NII waktu di Jakarta, kurang dari 100 orang yang saya rekrut," ucapnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title