Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan menyebutkan bahwa santri Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu memiliki haji sendiri setiap tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam

Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center dan mantan anggota Pondok Pesatren Al Zaytun, membongkar total praktik bejat anggota Indramayu yang dibentuk Panji Gumilang secara

Menarik untuk dibahas Kembali, Panji Gumilang sempat buat kelompok Al Zaytun demi mencari dana. Kabarnya, dana mereka para anggota kelompok harus mengumpulkan uang 10 Mil

Pondok Pesantren Al Zaytun belakangan ini menjadi perhatian karena ide-idenya yang dianggap melenceng. Tidak sedikit yang menyoroti ideologi Panji Gumilang yang nyeleneh.

Berbicara soal Al Zaytun tiada henti-hentinya untuk dibahas. Pasalnya, pendirinya, Panji Gumilang tak mau jera untuk membuat hal-hal yang dianggap menyimpang dari Islam.

Salah satu alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Muhammad Ikhsan memberikan klarifikasi terkait semua tuduhan yang menyebutkan pesantren yang terletak di Kabupaten

Ken Setiawan selaku mantan Pendiri NII Crisis Center sekaligus alumni Ponpes Al Zaytun belum lama ini membahasa soal polemik Ponpes Al Zaytun saat mengisi acara seminar d

Ken Setiawan kembali muncul setelah sempat viral mengklaim Pondok Pesantren Al-Zaytun memperbolehkan santri berzina asal memiliki uang tebusan sebesar Rp2 juta. Kini, ma

Setelah mengenalkan salam kristen kepada santrinya, nama Panji Gumilang menjadi perhatian publik. NDia baru-baru ini membuat pernyataan yang mengejutkan lagi. Ia mengata

Ponpes Al-Zaytun Indramayu kembali menjadi sorotan publik di media sosial dengan berbagai kontroversinya. Terbaru, terkait dugaan memperolehkan santri melakukan zina dan

Berbagai kontroversi Ponpes Al-Zaytun berhasil menyita perhatian publik setelah sebelumnya memperbolehkan santri berzina dan penebusan dosa dengan uang. Kali ini, dia men

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu tengah ramai disebut-subut memperolehkan santri berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang. Hal itu disampaikan oleh Ke