Soal Tiket Coldplay, Buya Yahya Sebut 'Fenomena' Kurang Tepat: Jor-joran..

Buya yahya
Sumber :

Cianjur –Rencana konser Coldplay di Indonesia rupanya masih menjadi kontroversi yang menarik perhatian banyak kalangan.

Ganjar-Mahufd Raih Dukungan Kuat dari Generasi Muda, GAMA Youth Camp Jadi Wadah Konsolidasi Relawan

Salah satu alasan polemik terkait konser Coldplay di Jakarta pada November mendatang karena band ini pendukung LGBT.

Melihat penjualan tiket konser Coldplay, terlihat banyak terjadi penipuan.

Salju di Tanah Arab, Fenomena Alam atau Tanda Kiamat?

Ada perusak (calo) yang turun tangan dengan melipat gandakan harga asli tiket.

Saking besarnya nonton konser Coldplay sehingga beberapa dari mereka melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan untuk mendapatkan tiket. 

Heboh Salju Turun di Tanah Arab, Netizen: Apa ini Tanda Kiamat?

Buya yahya

Photo :
  • -

Dilansir dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menanggapi respon atas fenomena Coldplay di Indonesia akhir-akhir ini. 

"Bukan masalah dukungan atau cacian, yang kita perlukan saat ini melihat dari kejadian itu. Bukan mendukung LGBT dan juga bukan mencaci golongan tersebut. Akan tetapi kita melihat sisi lain bahwasanya ada cara hidup yang kurang baik, gaya hidup yang merusak yaitu berbelanja kurang pertimbangan," jelas Buya Yahya.

Dan adanya sikap seperti itu bisa jadi karena terpengaruh oleh lingkungan yang biasa dengan gaya hidup yang tidak baik atau bisa jadi sebuah kesombongan.

Buya Yahya menggarisbawahi bukan tentang konsernya tetapi fenomena sebelum konsernya atau dalam hal ini mereka yang memaksakan diri untuk mendapatkan selembar tiket Coldplay demi sebuah gengsi atau untuk pamer semata.

"Masalah LGBT kita doakan orang yang kena LGBT itu adalah hamba yang sakit secara mental. Dia harus kita doakan, kita tolong menjadi baik bukan untuk dicaci kalau bisa menolong kita tolong, termasuk zalim kepada mereka adalah mendukung mereka untuk bisa besar," jelas Buya Yahya.

Sekali lagi Buya Yahya menanggapi fenomena konser Coldplay ini tentang sebuah gaya hidup yang kurang tepat.

Dirinya mengatakan bahwa generasi muda sudah rusak, dengan bangga bukan karena Allah.

"Anak-anak kita sudah rusak dengan bangga bukan karena Allah," pungkas Buya Yahya.

"Hai anak-anakku semuanya, jangan bohongi dirimu sendiri, hati nuranimu itu bisa bicara itu nggak baik. Jor-joran itu gaya hidup yang salah," pesan Buya Yahya.

Buya Yahya menginginkan supaya gaya hidup yang seperti itu, yang sok-sokan kaya atau terlihat sombong itu ditinggalkan.

"Kita kembalikan kepada hidup yang jujur, yang diajarkan ketawadhu'an, tidak pamer walaupun kaya tidak perlu pamer kekayaan," ujarnya.

Seorang anak boleh bercita-cita setinggi langit tapi harus mengingat kondisi orang tuanya.

"Ingat kemampuan orang tuamu. Jangan kau siksa orang tuamu dengan keinginanmu!" ucap Buya Yahya.