Tak Ingin Perpecahan, Surya Paloh: Penyelenggara Pemilu 2024 Harus Secara Profesional dan Bermoral

Surya Paloh saat Acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem
Sumber :
  • Viva.co.id

CianjurKetua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengingatkan agar penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan dengan damai, profesional dan bermoral. 

Anies Baswedan Gagal Maju di Pilgub Jabar, Geisz Beberkan Alasan Politiknya

Ia tidak ingin, penyelenggaraan Pemilu 2024 justru menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat karena adanya intervensi kepentingan dari pihak manapun.

Hal itu disampaikan Surya Paloh saat pidato politik di depan ribuan kader dan simpatisan Partai Nasdem dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu, 16 Juli 2023 kemarin.

Gagal Maju di Pilgub Jabar, Geisz Beberkan Alasan Anies Baswedan

Mulanya, Surya Paloh mengingatkan agar penyelenggara dan pengawas Pemilu dapat melaksanakan bertugas secara profesional. Meskipun, dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan adanya intervensi kepentingan.

Anies Baswedan dan Surya Paloh

Photo :
  • Viva.co.id
Ganjar-Mahfud Puncaki Survei IPE, Unggul Jauh dari Paslon Lain

"Kepada penyelenggara dan pengawas Pemilu untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang diamanahkan secara profesional dan bermoral, terlepas dari semua intervensi kepentingan," ujar Surya Paloh di depan ribuan kadernya.

Meski adanya intervensi kepentingan, Surya Paloh ingin para penyelenggara dan pengawas Pemilu 2024 tetap bersikap tegak lurus, jujur dan adil. Menurutnya, percuma Pemilu digelar jika berjalan tak adil apalagi menimbulkan perpecahan di masyarakat.

"Tidak ada gunanya pemilu dilaksanakan kalau Pemilu itu mengakibatkan pada perpecahan anak bangsa ini," ucapnya.

Paloh menegaskan bahwa perbedaan agama maupun pandangan politik bukanlah musuh bersama. Tapi, yang menjadi musuh bersama ialah kebodohan dan ketidakadilan yang masih merajalela di Indonesia.

"Musuh kita bersama bukanlah musuh di antara kita satu sama lain, bukan musuh atas dasar perbedaan agama, perbedaan partai politik. Tapi musuh kita adalah kebodohan, ketidakadilan. Inilah musuh bersama kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tandas Paloh.