Drama Pencopotan Banner Ganjar Pranowo di Lahan Kodim, Ini Penjelasan Kapuspen TNI

Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono.
Sumber :
  • VIVA

Cianjur – Sebuah video yang memperlihatkan anggota TNI yang mengancam relawan untuk mencopot banner foto bakal capres Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw, Muara Teweh, Kalimantan Utara, menjadi viral di media sosial.

Taruna Merah Putih Jabar Siap Jadi Gladiator Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024

Video berdurasi 31 detik itu menunjukkan bagaimana Komandan TNI Edi Purwoko berteriak-teriak dan memaksa banner Ganjar diturunkan secara sepihak. Bahkan, dia mengancam akan "pecahkan kepala" relawan yang berani memasang banner tersebut.

Tak sampai di sana, pria itu juga meminta Panwaslu hadir untuk menyaksikan pencopotan banner Ganjar Pranowo, padahal pemasangan banner tersebut sah-sah saja karena belum masa kampanye.

PDI Perjuangan Rayakan HUT ke-51 dengan Optimisme Kemenangan Ganjar-Mahfud dan Pemilu 2024

Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono.

Photo :
  • VIVA

Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono.

Photo :
  • VIVA

Menanggapi hal ini, Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono memberikan penjelasan resmi pada Minggu, 16 Juli 2023.

Aturan Debat Capres 2024, Deddy Corbuzier: Boleh Close The Door yang Buat Gak?

Dia mengatakan bahwa pencopotan banner Ganjar Pranowo di lahan Kodim merupakan kesalahan komunikasi antara Dandim 0103/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko dengan putra Bupati Barito Utara, Ahmad Gunadi.

Julius menjelaskan bahwa pada Sabtu, 15 Juli 2023 sekitar jam 09.49 WIB, Dandim mendapat pesan WhatsApp dari Ahmad Gunadi yang meminta izin untuk memasang banner festival musik di lahan Kodim.

Halaman Selanjutnya
img_title