Pria Mesir Robek dan Siram Al Quran Pakai Alkohol, Pilih Agama Kristen

Pria mesir bakar al quran
Sumber :
  • viva.co.id

Cianjur –Seorang warga negara Mesir yang muncul dalam video yang tampaknya menghina kitab suci umat Muslim Al Quran telah ditahan oleh otoritas Rusia, terutama di kota Ulyanovsk.

Pinkan Mambo Kembali Beragama Islam, Ini Alasannya 

Menurut Middle East Monitor, Sabtu, 8 Juli 2023, pria berusia 28 tahun yang dikenal sebagai Saeed Abdel Razek telah meninggalkan Mesir pada musim panas 2019 setelah keluar dari Islam dan menganut agama Kristen

Saat itu, pria tersebut diduga menerima ancaman pembunuhan akibat pindah agama.

Timnas Indonesia Masak Mie Instan di Turki, Pelatih Shin Tae-yong Tak Keberatan

 

 

Ia menikah dengan seorang wanita Rusia selama berada di Rusia dan memiliki seorang putra berusia tiga tahun. Namun, pasangan itu kemudian berpisah.

Melansir Middle East Monitor, mantan pasangannya menyatakan bahwa dia tidak lagi berkomunikasi dengannya dan bahwa dia telah mencoba menculik putra mereka. 

Gubernur Provinsi Ulyanovsk, Alexei Russkikh, mengumumkan penangkapan warga Mesir tersebut melalui sebuah pos di telegram pada pertengahan pekan lalu.

"Sebuah klip video yang beredar di internet menunjukkan seorang warga negara asing menodai Al Quran, kitab suci umat Islam," kata Russkikh, seraya menambahkan bahwa dinas keamanan sekarang tengah "menangani insiden ini".

"Ini adalah kejahatan terhadap kita semua. Terorisme tidak memiliki kewarganegaraan atau agama," katanya, sambil menekankan pentingnya menghormati perasaan semua orang beriman.

Sekarang tampaknya semakin banyak orang yang membakar Al Quran. Tidak lama kemudian, bertepatan dengan dimulainya hari raya Idul Adha, seorang aktivis sayap kanan asal Irak bernama Salman Momika melakukan protes di luar masjid utama Stockholm dengan membakar lembaran Al Quran.  

Hal ini membuat banyak pejabat dunia marah, tak terkecuali Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

“Kami pada akhirnya akan mengajari orang Barat yang arogan bahwa menghina Muslim bukanlah kebebasan berpikir,” kata Erdogan dalam sambutannya di televisi. Karena hal ini pula, rencana Swedia untuk bergabung dengan NATO jadi semakin tertunda.