Paska Gempa Bantul, BMKG Pasang Alat Deteksi Gempa

Bmkg Nganjuk pasang alat deteksi
Sumber :
  • tvOneNews.com

Cianjur – Kepala Station Geofisika BMKG Nganjuk, Sumberharto saat meninjau kerusakan di sejumlah wilayah Pacitan menyebutkan, gempa berkekuatan magnitudo 6.4 yang berpusat di Bantul Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) malam itu telah merusak sejumlah rumah warga, fasilitas kesehatan dan umum.

Sambut Liga 1, PSBS Biak Kumpulkan Top Skor dan Pemain Bintang di Bali

Akibatnya, Kerusakan rumah didominasi karena usia bangunan yang sudah tua dan rapuh. Sedangkan kerusakan pada fasilitas kesehatan hanya retakan pada dinding. 

Namun, ia katakan, fasilitas umum lainnya kerusakan disebabkan oleh kontruksinya tidak memiliki kekuatan atau ketahanan guncangan sehingga terjadinya kerusakan ringan hingga parah.

Pangeran Mohammed bin Salman Larang Buka Puasa di Dalam Masjid, Warga Arab Saudi Kecewa

"Kebanyakan rumah warga yang roboh dindingnya sudah bangunan tua. Gedung rumah sakit retak dan BPN ambruk atapnya karena kintruksi ataonya baja ringan dan tidak kuat menahan beban gentengnya," Jelas Sumberharto.

Sumberharto menambahkan, bahwa pacitan merupakan wilayah pesisir yang dilalui lempeng indoustralia serta berada di cesar grindulu. Sehingga Pacitan dapat dikatakan wilayah yang berpotensi terjadinya gempa megatrush.  

Prakiraan Cuaca Cianjur Hari Ini, Senin 8 Januari 2024

"Pesisir selatan Pacitan di lalui lempeng indo australi. Bahkan Pacitan sendiri juga memiliki cesar grindulu yang berpotensi memicu terjadinya gempa," ujarnya.

Sementara itu, BMKG Nganjuk dan Bali saat ini tengah berada di Kabupaten paska terjadinya gempa bantul. BMKG memasang alat pendeteksi kegempaan di sejumlah titik dan Alat tersebut yang terjadi akan mendeteksi kekuatan gempa baik itu magnitudo kecil. dan menjadikan acuan untuk kewaspadaan.