Jawaban Berkelas Thom Haye Tepis Kritikan Netizen Timnas Indonesia
- Instagram @thomhaye
Cianjur – Thom Haye, gelandang Timnas Indonesia yang dikenal dengan julukan The Professor, menunjukkan kelasnya dalam menghadapi kritikan tajam dari netizen.
Ketika skuad Garuda mengalami kekalahan 2-0 dari Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 Juni lalu, para pemain Timnas Indonesia menjadi sasaran empuk kritikan netizen.
Pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu menjadi sorotan karena kesalahan individu yang dilakukan pemain Timnas.
Namun, Thom Haye, yang memiliki pengalaman panjang di Liga Belanda, tetap tenang dan bijaksana.
"Menurut saya, saya sudah punya banyak pengalaman dalam dunia sepak bola. Jadi saya tahu hal ini adalah bagian dari dunia itu," ujar Thom Haye, dikutip dari YouTube Indosat Ooredoo Hutchison, Rabu (19/6/2024).
Thom Haye, yang baru dinaturalisasi dan mengambil sumpah WNI pada 18 Maret 2024, menjelaskan bahwa kritikan adalah makanan sehari-hari setiap pemain sepak bola.
Dia memilih untuk menerima kritikan dengan syarat tidak memengaruhi performanya di lapangan.
"Bagi saya, selalu penting untuk mendengarkan opini orang-orang. Tetapi jangan biarkan hal itu memengaruhi (performa di lapangan)," tegasnya.
Dalam filosofi Thom Haye, penting untuk tetap fokus pada permainan dan tidak membiarkan suara-suara eksternal merusak konsentrasi tim.
Dia juga sering mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak terpengaruh oleh kritikan di media sosial.
"Terkadang yang sulit itu justru bukan karena akan memengaruhi saya tetapi berdampak pada orang-orang di sekitar saya," katanya.
Thom Haye menunjukkan kepemimpinan yang elegan dengan menguatkan mental rekan setimnya.
"Karena saya selalu berkata kepada mereka, tidak apa-apa, itu memang bagian dari sepak bola," tambahnya.
Pemain berusia 29 tahun ini telah tampil dalam tiga pertandingan resmi bersama Timnas Indonesia, menyumbangkan satu gol dan sebuah assist.
Pengalamannya di Eropa dan sikap profesionalnya menjadi inspirasi bagi tim dan para penggemar.
Dalam setiap langkahnya, Thom Haye membuktikan bahwa gelar The Professor bukan hanya sekadar julukan, tetapi cerminan dari kebijaksanaan dan kelas yang ia bawa ke lapangan.
