Panji Gumilang Bentak Aparat Saat Al Zaytun Didemo, Terungkap Ini Indentitasnya
- Istimewa
Cianjur – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang membentak diduga anggota Polri yang berpakaian preman saat ponpes yang terletak di Kabupaten Indramayu itu didemo oleh ribuan massa.
Momen Panji Gumilang membentak diduga aparat itu diketahui dalam potongan video yang viral di media sosial.
Merespon terkait hal tersebut, Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar angkat bicara. Ia mengatakan, orang yang dibentak Panji Gumilang saat Ponpes Al Zaytun didemo adalah ASN Pemprov Jabar.
"Terkait Panji Gumilang terlihat membentak-bentak seorang yang diduga polisi. Perlu saya tegaskan bahwa orang tersebut bukanlah anggota polri, melainkan PNS dari kebangpol, berdasarkan dari pemeriksaan awal yang dilakukan dari anggota kami pada saat di lokasi," kata Fahri Siregar dikutip dari VIVA, Minggu (18/5/2023).
Fahri Siregar menegaskan, kepastian itu didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan kartu identitas yang bersangkutan. Dimana, tertulis nama ASN berinisial D warga Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astananyar, Kota Bandung.
"Dari kartu identitasnya yang kita periksa dia tercatat sebagai warga Kota Bandung," tergasnya.
Lebih lanjut, Fahri Siregar menjelaskan kronologi saat Panji Gumilang membentak orang tersebut. Saat itu, security dari Al Zaytun meminta bantuan kepada anggota Polri yang sedang melakukan pengamanan, dimana disampaikan bahwa ada orang yang dicurigai sebanyak empat orang terlihat didalam lokasi Ponpes Al Zaytun.
"Dimana pada saat itu ditanya apa profesinya jawabanya berbelit-belit, ada yang jawab wartawan dan ada yang menjawab dari kesbangpol, selanjutnya selang tidak lama kemudian datang Panji Gumilang yang terlihat seperti video tersebut dan selanjutnya meminta kepada mereka untuk meninggalkan lokasi Al-Zaytun dan selanjutnya petugas kami mengamankan empat orang tersebut, dan membawa guna mencegah hal-hal yang tidak di inginkan," jelas Fahri.
"Sekali lagi saya tegaskan bahwa keempat orang tersebut bukan anggota Polri melainkan PNS Kesbangpol dari Provinsi Jawa barat berdasarkan dari pengakuan dan juga pemeriksaan awal Kepolisian pada saat di tempat," pungkasnya.