Pak Bas Siap Renovasi Stadion Mattoanging Jika Masalah Lahan Sudah Selesai
Cianjur – Basuki Hadimoeljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan stadion Mattoanging di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, yang telah dibongkar akan segera dibangun kembali.
Tapi menteri yang kerap disapa Pak Bas itu tak akan membangun kecuali sudah ada kejelasan soal lahan yang kini sedang bermasalah. Kementerian PUPR saat ini sedang meninjau 22 stadion klub sepak bola Indonesia yang siap direnovasi.
"Sebenarnya kami siap untuk bangun Stadion Mattoanging, masalahnya lahannya masih bermasalah. Coba selesaikan dulu masalah lahannya baru kami bangun," tegas Pak Bas.
Salah satunya adalah kandang PSM Makassar yakni Stadion BJ Habibie di Parepare dan Stadion Mattoanging di Makassar. Meski begitu, Basuki mengaku akan menyayangkan jika klub Liga 1 seperti PSM Makassar tidak memiliki stadion yang layak.
"Saat ini kan ada 22 Stadion yang akan dievaluasi dan akan direnovasi. Di Sulsel juga ada stadion di Kota Parepare, namun Makassar juga harus ada," lanjut Pak Bas.
Ia pun berharap permasalahan lahan stadion Mattoanging segera selesai sehingga Menteri PUPR bisa segera membangun stadion untuk PSM Makassar.
"Coba selesaikan dulu segera lahannya, baru kami bangun," ucap Pak Bas.
Seperti diketahui, Stadion Mattoanging dibongkar pada 2019 lalu. Stadion itu dihancurkan untuk tujuan pembangunan kembali. Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui kapan akan dibangun kembali.
Stadion Mattoanging dibongkar sesuai kesepakatan antara Pemprov Sulsel dan YOSS. Mereka setuju soal kepemilikan lahan Stadion Mattoanging. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak kandidat penggugat lahan yang muncul.
Dua penggugat mengklaim bahwa properti stadion adalah milik mereka. Keduanya adalah Andy Ilhamsyah Mattalatta dan Teddy Anwar. Padahal, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menang di Mahkamah Agung atas kepemilikan tanah tersebut.
Namun, dua penggugat tersebut masih berusaha mengambil tindakan hukum lainnya. Hingga kini Stadion Mattoanging tidak pernah dibangun karena masalah lahan yang berkepanjangan tersebut.
