Berikut Cara Mengecoh Lawan dalam Permainan Catur
- Istimewa
• Alih-alih menghindari serangan lawan, pindahkan kuda yang lain ke f6. Lawan akan melakukan rokade untuk melindungi raja.
• Pindahkan kuda dari f6 ke g4. Lawan akan menekan kuda Anda dengan menggerakkan pion ke h3.
• Pindahkan pion ke h5. Biarkan kuda Anda yang berada di g4 dimakan lawan.
• Makan bidak lawan di g4 menggunakan pion. Lawan akan memindahkan kudanya ke e1.
• Langkah terakhir, pindahkan ratu ke h4 untuk menekan raja lawan.
3. Taktik Dasar Catur
1
Posisikan satu bidak catur sedemikian rupa agar dapat menyerang 2 bidak lawan. Cara ini bisa berhasil dengan baik jika Anda menggunakan bidak yang memiliki pergerakan tinggi, misalnya kuda, menteri, benteng, dan ratu. Cobalah mencari tempat yang bisa memakan 2 bidak lawan atau lebih pada giliran Anda berikutnya. Pastikan bidak Anda tidak berisiko diserang agar taktik ini berhasil. Walaupun lawan bisa bergerak dan menyelamatkan salah satu bidaknya, Anda tetap bisa memakan bidak yang lain.[9]
• Taktik ini dinamakan "garpu".
• Jika memungkinkan, cobalah mencari kotak yang bisa digunakan untuk mengancam raja dan ratu sekaligus. Lawan pasti akan memindahkan raja agar tidak kalah sehingga Anda dapat memakan ratunya.
2
Gunakan pin (strategi yang membuat lawan menjadi serbasalah) untuk menjebak bidak lawan. Lihat ke papan catur dan carilah bidak lawan yang kuat (misalnya raja dan ratu) yang posisinya berada di belakang bidak yang lemah. Posisikan ratu, menteri, atau benteng di lokasi yang memungkinkan Anda untuk menyerang bidak yang lemah. Lawan tidak akan berani memindahkan bidak yang lemah karena Anda bisa memakan bidak yang kuat di belakangnya dan memperoleh kedudukan yang lebih menguntungkan.[10]
• Jika beruntung, mungkin lawan tidak akan menyadari apabila Anda sedang melakukan pin, dan Anda bisa memakan bidak yang kuat seperti ratu dan benteng.
3
Gunakan teknik tusuk sate (skewer) untuk mendapatkan bidak lemah lawan secara paksa. Tusuk sate ditata dengan cara yang sama seperti teknik pin, tetapi bidak yang lebih kuat ditempatkan di depan bidak yang lemah. Pada kasus ini, lawan harus menggerakkan bidak yang kuat untuk melindunginya, tetapi Anda bisa memakan bidak lemah lawan pada giliran berikutnya.[11]
• Apabila lawan tidak memindahkan bidak yang kuat saat gilirannya tiba, pastikan untuk memakan bidaknya ketika giliran Anda tiba, sebelum lawan menyadarinya.