Dongeng Jadi Perekat: Pendeta Kristen Sukses Satukan Anak-anak Lintas Agama
- Istimewa
Program ini diikuti oleh sembilan puluh pemuda, dan memberi mereka kesempatan untuk berkumpul dan berbicara tentang pentingnya toleransi antar agama. Eklin percaya bahwa komunikasi satu sama lain dapat mengurangi konflik di masyarakat.
Eklin menyadari bahwa pendidikan perdamaian juga penting untuk anak-anak setelah melihat manfaat Camp Perdamaian Anak Antaragama.
Ia menyadari bahwa orang tua di Maluku masih sering berbicara tentang konflik tahun 1999. Anak-anak menjadi ketakutan dan terbagi. Untuk melawan cerita negatif ini, Eklin membuat program Dongeng Damai. Dia ingin menyebarkan perdamaian melalui cerita. Ia yakin dongeng dapat berguna untuk mengajarkan nilai-nilai baik kepada anak-anak.
Dongeng tidak hanya dapat menghibur anak-anak, tetapi juga dapat mengajarkan mereka untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain. Eklin melanjutkan tujuannya dengan mendirikan inisiatif baru yang disebut Belajar di Rumah Dongeng Damai pada tahun 2019.
Dalam program ini, anak-anak di Maluku diajarkan berbagai pelajaran, termasuk Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, dan seni. Program ini diadakan secara rutin, sehingga anak-anak bisa belajar mendongeng dalam berbagai bahasa sambil berkreasi melalui seni.
Eklin berharap dengan belajar mendongeng, anak-anak dapat mengungkapkan diri mereka dan menyebarkan pesan perdamaian di komunitas mereka.
Ia ingin anak-anak memahami bahwa meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan damai.