Dongeng Jadi Perekat: Pendeta Kristen Sukses Satukan Anak-anak Lintas Agama
- Istimewa
Cianjur – Dalam sebuah desa yang majemuk, di mana perbedaan agama kerap menjadi pembatas, seorang pendeta Kristen dengan bijaksana menemukan cara unik untuk menjembatani perbedaan.
Melalui dongeng-dongeng inspiratif yang sarat nilai-nilai kebaikan universal, ia berhasil menyatukan anak-anak dari berbagai latar belakang agama.
Dongeng-dongengnya, yang penuh dengan petualangan dan pesan moral yang mendalam, tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan pentingnya saling menghormati, toleransi, dan persaudaraan. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, pendeta ini berhasil menanamkan benih-benih perdamaian di hati anak-anak, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang lebih toleran dan menghargai keberagaman.
Pendeta Eklin Amtor de Fretes berkomitmen untuk mewujudkan perdamaian di Maluku. Ia mendirikan program Youth Interfaith Peace Camp pada tahun 2017.
Pemuda dari berbagai latar belakang agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, dan Agama Suku Nuaulu, bergabung dengan program ini.
Tujuannya adalah untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan menumbuhkan rasa damai melalui kegiatan sehari-hari dan kreativitas.