Klarifikasi Dewi Perssik Sebut Nama Anies Baswedan di Polemik Sapi Kurban hingga Tuduhan Berpolitik
- VIVA.co.id
Cianjur – Baru-baru ini, nama Bakal Calon Presiden 2024 Anies Baswedan terseret dalam kasus sapi kurban Dewi Perssik dengan Ketua RT setempat di kediamannya, yakni RT 06/RW 04 Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Diketahui, Ketua RT yang bernama Malkan itu diduga menolak sapi kurban Dewi Perssik hingga dikaitkan dengan permasalahan politik.
Mengetahui hal itu, Dewi Perssik pun memberi klarifikasi. Wanita yang karib disapa DP itu mengaku sama sekali tidak pernah ada niatan untuk mengaitkan masalah politik dengan polemik dirinya dengan Malkan soal masalah sapi kurban.
“Ketika itu live dan akhirnya saya memberikan caption karena di situ banyak sekali yang berkomentar tentang politik-politik,” ungkap Dewi Perssik saat ditemui awak media di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (29/6/2023).
DP menjelaskan, nama Anies Baswedan disebut hanya sebagai respon kepada warganet karena banyak yang menyinggung soal politik saat ia melakukan live streaming. Kemudian, pedangdut berusia 37 tahun itu mengakui bahwa Anies Baswedan adalah tetangganya.
“Loh, saya kan memang benar bertetangga (dengan Anies Baswedan). Saya tulis di sini (keterangan unggahan Instagram) seperti ini, ‘Apa karena bertetangga sama Pak Anies Baswedan?’ gitu doang,” jelas DP.
“Terus, banyak di situ bertebaran dan lain-lain tentang politik, jadi saya bingung gitu loh, politik apa? Mungkin tanya sama warga, enggak ada politik-politik dan enggak menyebutkan nama kubu siapa pun. Di kami itu enggak ada,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Malkan mengaku bahwa pihaknya tidak pernah melakukan penolakan sapi kurban milik Dewi Perssik. Ia juga menegaskan tidak ada niat untuk menghubungkan polemik sapi kurban itu dengan politik.
“Ya itu, justru itu saya enggak pernah kaitkan politik. Kalau bahasa saya, jin ifrit pun kasih sapi ke sini, saya potong,” kata Malkan.
Sebagai informasi, Dewi Perssik dan Malkan sudah menggelar mediasi di Masjid Babul Khoirot, Cilandak Barat dalam rangka membahas polemik penolakan hewan kurban. Namun, mediasi tersebut tidak menemui titik terang.