Tawaran Melimpah! Ke Mana Shin Tae-yong Akan Berlabuh?

Cianjur –  Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, mengungkapkan adanya banyak tawaran dari berbagai negara setelah dirinya resmi dipecat oleh PSSI.

Keputusan PSSI menggantinya dengan Patrick Kluivert menjelang ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia memicu banyak pro dan kontra.

Selama lima tahun terakhir, Shin Tae-yong dianggap tidak memiliki masalah dalam hal prestasi, namun jadwal pertandingan yang semakin dekat membuat keputusan pemecatan itu jadi tanda tanya besar.

Pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia dijadwalkan berlangsung di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025.

Setelah itu, Indonesia akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Shin Tae-yong mengaku menerima banyak tawaran, namun masih ingin beristirahat sejenak.

“Tawaran sangat banyak, tetapi ada masalah yang harus diselesaikan,” ungkapnya.

China menjadi salah satu negara yang diprediksi tertarik dengan Shin Tae-yong.

Sebelumnya, mereka pernah dikaitkan dengannya untuk menggantikan Aleksandar Jankovic, tetapi isu tersebut menghilang ketika STY memperpanjang kontraknya dengan Timnas Indonesia pada 2023.

Dengan performa China yang belum stabil, bukan tidak mungkin tawaran itu muncul kembali.

Selain itu, Thailand juga berpotensi menjadi destinasi baru bagi Shin Tae-yong. Kegagalan Thailand di Piala AFF 2024 membuat posisi Masatada Ishii berada di ujung tanduk.

Konflik internal antara Ishii dan Presiden FA Thailand, Madam Pang, semakin membuka peluang FA Thailand untuk merekrut Shin Tae-yong sebagai pengganti.

Arab Saudi, negara dengan sumber daya finansial melimpah, juga diprediksi dapat memberikan tawaran menarik bagi Shin Tae-yong.

Setelah kekalahan Arab Saudi dari Timnas Indonesia pada November lalu, posisi Herve Renard sebagai pelatih mulai goyah.

Dengan reputasi dan pengalaman Shin Tae-yong, Arab Saudi bisa saja menawarkan gaji besar untuk membujuknya bergabung.

Meski begitu, Shin Tae-yong belum memberikan keputusan terkait masa depannya. Ia lebih memilih fokus pada waktu istirahat sebelum menentukan langkah berikutnya.