Ezra, Lilipaly, Spaso: Naturalisasi Lama Siap Jawab Tantangan Shin Tae-yong
Sabtu, 4 Januari 2025 - 09:02 WIB
Sumber :
- tvOne news
Cianjur – Luis Milla menjadi pelatih Timnas Indonesia pada periode 2017-2018.
Dalam masa kepemimpinannya, Milla memanfaatkan potensi pemain naturalisasi untuk memperkuat skuad Garuda.
Empat nama mencuat, yaitu Ezra Walian, Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, dan Beto Goncalves.
Baca Juga :
PSSI Putuskan Berpisah dengan Shin Tae-yong, Apa Saja Prestasi yang Ditorehkan Pelatih Timnas Indonesia Ini?
Pemain-pemain ini melalui proses naturalisasi untuk menjadi bagian penting dari strategi Milla.
Ezra Walian menjadi ujung tombak Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2017.
Namun, kontribusinya terbatas dengan hanya mencetak satu gol dari enam pertandingan.
Sebagai jebolan akademi Ajax Amsterdam, ekspektasi terhadapnya cukup tinggi.
Ilija Spasojevic juga menunjukkan perannya saat mencetak gol di laga persahabatan melawan Guyana pada November 2017.
Gol tersebut menjadi bagian dari kemenangan 2-1 Timnas Indonesia atas lawan tersebut.
Stefano Lilipaly dan Beto Goncalves menjadi pemain senior yang diandalkan di Asian Games 2018.
Keduanya sama-sama mencetak empat gol di turnamen tersebut. Meski performa apik mereka, langkah Timnas Indonesia harus terhenti di babak 16 besar.
Ketika era Luis Milla berakhir pada 2018, Shin Tae-yong hadir menggantikan posisi pelatih pada akhir 2019.
Dalam masa kepelatihannya, Shin kembali memanggil tiga dari empat pemain naturalisasi era Milla, yaitu Stefano Lilipaly, Ezra Walian, dan Ilija Spasojevic.
Ilija Spasojevic menjadi bagian dari skuad di Piala AFF 2022.
Meski hanya mencetak satu gol dan satu assist dari lima pertandingan, kontribusinya tetap diingat.
Ezra Walian, yang sebelumnya dipanggil untuk Piala AFF 2020, mencatatkan tiga gol dari sembilan laga selama di bawah asuhan Shin.
Stefano Lilipaly juga mendapatkan kesempatan bermain sebanyak enam kali di era Shin Tae-yong.
Namun, perannya terbatas hanya dengan dua assist yang tercatat atas namanya.
Kini, pemain-pemain naturalisasi tersebut tidak lagi menjadi bagian utama dari skuad Timnas Indonesia.
Regenerasi pemain muda dengan kualitas tinggi membuat mereka kalah bersaing.
Nama-nama seperti Rafael Struick dan Marselino Ferdinan lebih mendominasi posisi yang dulu ditempati Ezra dan Lilipaly.
Sementara itu, Ilija Spasojevic harus mengakui kehadiran Ragnar Oratmangoen dan potensi besar dari Ole Romeny, calon penyerang Oxford United.
Perubahan ini mencerminkan dinamika regenerasi di tubuh Timnas Indonesia.
Era Luis Milla memberikan fondasi penting bagi pemanfaatan pemain naturalisasi. Meski kini tak lagi mendominasi, kontribusi mereka tetap tercatat dalam perjalanan sejarah sepak bola nasional.