Achmad Irfandi, Pegiat Budaya Perintis Kampung ‘Lali Gagdet’
- Aspira Satu Indonesia
Di samping mengurangi ketergantungan pada perangkat elektronik, program ini juga berperan dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai kebudayaan dan nilai-nilai lokal.
Irfandi berharap program ini dapat tumbuh dan menjadi desa wisata yang menarik bagi orang tua yang ingin membawa anak-anak mereka untuk berwisata dan mengikuti program pendidikan, serta mengobati kecanduan gadget pada anak-anak mereka.
Tim KLG berharap agar masalah ketergantungan pada perangkat elektronik dapat diperhatikan secara luas di seluruh negeri dan menjadi perhatian bersama sehingga semua individu berupaya mengurangi konsekuensi negatif yang diakibatkannya.
Ini adalah cerita yang dimulai ketika seorang sahabat datang berkunjung ke kampung Irfandi pada tahun 2018. Ia yang mengundang Irfandi untuk mengorganisir kegiatan literasi bagi anak-anak, contohnya melukis, mewarnai, bercerita, dan membaca karya tulis.
“Terus, teman saya pulang. Saya merasa kok seru, ya, bikin kegiatan sama anak-anak di desa. Akhirnya saya bikin lagi,” ujar pemilik nama lengkap Achmad Irfandi itu saat diwawancarai, Jumat (1/9/2023).
Seiring waktu, keresahan akan kecanduan gadget semakin memuncak. Dua bulan kemudian, Irfandi membuat gerakan untuk melawan penyakit ini melalui permainan tradisional.
Respon publik ternyata sangat positif, banyak individu yang tertarik, bahkan turut memberikan sumbangan.