Pengakuan Miss Universe yang Alami Pelecehan Seksual: Kami Difoto Lalu Dipaksa ..

miss universe indonesia
Sumber :
  • Tvonenews

Cianjur –Pelecehan seksual terjadi pada Finalis Miss. Universe 2023. Mereka mengaku mengalami hal tersebut saat menjalani inspeksi tubuh oleh pihak penyelenggara.

Berikut WhatsApp Mulai Uji Coba Fitur Nearby Share di iOS

Korban juga merasa terintimidasi oleh hal ini. Mereka mengatakan bahwa saat mereka dipaksa menuruti pihak penyelenggara untuk menjalani inspeksi tubuh dan difoto, mereka mengalami pergolakan batin. Mereka berpendapat bahwa itu melanggar moral. 

Disisi lain, Pengakuan Finalis Miss Universe 2023 menjadi Korban pelecehan seksusal Korban dugaan pelecehan seksual. Mereka sempat menolak untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. 

Daftar Smartphone Infinix Terbaru yang Akan Meluncur di 2024, Punya Kamera 108MP!

miss universe indonesia

Photo :
  • Tvonenews

Tetapi finalis Miss Universe ini malah diancam dan dibentak saat menolak foto tanpa busana.

Trik Fotografi Hitam Putih dengan Xiaomi 14 (BW Leica)

Mereka juga mempertanyakan mengapa adanya kegiatan body checking dan difoto, bahkan direkam.

Mellisa Angraini, kuasa hukum korban finalis Miss Universe, menyatakan bahwa beberapa dari mereka juga menangis. 

"Iya menolak, ada yang menangis ternyata," kata Mellisa kepada wartawan di Gedung Unit Pelayanan Perempuan.

"Ada yang mempertanyakan kenapa difoto, ada yang mempertanyakan siapa saja," imbuhnya. 

Meskipun demikian, Senin (14/8/2023), Subdit Renakta Polda Metro Jaya memeriksa dua saksi dan tujuh korban dugaan pelecehan seksual Miss Universe. Korban berasal dari berbagai daerah, menurut Mellisa Angraini, kuasa hukum korban. 

"Korban ada tujuh hari ini dan saksi ada dua. Jadi ada sembilan orang, korban hari ini yang memberikan keterangan ada yang dari Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat," katanya kepada awak media, Senin 14 Agustus 2023.

Mellisa mengatakan, para korban juga telah menyerahkan beberapa barang bukti ke pihak penyidik Polda Metro Jaya. 

"Dan masing-masing dari mereka sudah memberikan bukti juga kepada kami dan kami sudah sampaikan kepada pihak Polda," kata dia. 

Bukti yang dibawa mereka ialah rundown atau susunan acara. Dimana, tidak ada agenda body checking dalam rundown tersebut. 

"Salah satu buktinya tadi terkait dengan bahwa rundown itu, diberikan secara keseluruhan, seluruh agenda diberikan rundown, tetapi setiap hari dikasih lagi update-update rundown per hari," ujar dia. "Pada 1 Agustus 2023, itu juga diberikan rundown. Nah di dalam rundown itu sama sekali tidak ada penyampaian terkait mau dilakukannya body checking," lanjutnya.

Namun demikian, mereka tidak dapat melakukan apa pun saat itu berada di lokasi. Namun, ketika mereka tiba di rumah, mereka bertanya kepada keluarga apakah pemeriksaan tubuh itu sesuai atau tidak. 

"Mereka menyatakan terintimidasi tapi pada saat itu sulit untuk mengartikan yang mereka alami. Sehingga ketika mereka pulang kembali beserta keluarga berkonsultasi mereka akhirnya bisa menyimpulkan bahwa mereka tidak seharusnya melakukan body checkung seperti itu," ungkapnya.