PT LIB Canangkan Format Baru di Liga 2, Persiba Menolak Sedangkan PSIM Setuju
Cianjur – PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengumumkan rencana sistem kompetisi untuk Liga 2 musim 2023/2024 yang akan membagi tim menjadi empat grup.
Sistem tersebut akan memajukan dua tim teratas di setiap grup ke delapan besar dan menurunkan dua tim terbawah ke Liga 3, menurut memorandum yang ditandatangani oleh kepala eksekutif LIB Ferry Paulus. Namun, beberapa klub memiliki reaksi beragam terhadap rencana tersebut.
Persiba Balikpapan menyuarakan ketidaksetujuannya atas rencana tersebut, karena merasa tidak sejalan dengan kesepakatan antara klub Liga 2 dan PSSI saat lokakarya sepak bola nasional di Jakarta.
CEO Persiba Balikpapan, Gede Widiade merasa keputusan itu mengerdilkan klub karena rencana tersebut diadopsi tanpa keterlibatannya.
"Saat ini yang membuat kami kecewa surat edaran LIB yang mengatur mengenai sistem kompetisi dengan empat grup, dengan per klub main 12 kali. Jadi dua teratas ke delapan besar, dua terbawah degradasi," tegas Gede.
"Ini namanya perkerdilan terhadap kami. Bayangin kami persiapkan semuanya, kerja sama dengan sponsor, tahu-tahu kesepakatan yang kami buat dengan PSSI, tahu-tahu diputuskan LIB tanpa melibatkan kami," ujar Gede.
Di sisi lain, manajemen PSIM Jogja tampaknya tidak mau mencampuri rencana sistem persaingan yang diajukan PT LIB. Sekretaris PSIM Jogja, Aprilia Sulistyowati malah mengatakan pihaknya memang menyambut baik formula tersebut karena diyakini akan membuat persaingan di Liga 2 semakin ketat dan mendorong tim untuk bermain lebih baik.