Erick Thohir Pastikan Kerusuhan Suporter di Stadion Brawijaya Akan Diberikan Sanksi

Ketum PSSI, Erick Thohir
Sumber :
  • VIVA.co.id

Cianjur – Pertandingan pekan ketiga BRI Liga 1 2023/2024 antara Persik Kediri menghadapi Arema FC pada Sabtu, 15 Juli 2023 di Stadion Brawijaya, berakhir ricuh setelah terdapat sekelompok suporter Arema FC, Aremania yang menyusup masuk ke dalam stadion.

Naturalisasi: Mauro Zijlstra dan Ole Romeny Tolak Perkuat Timnas Indonesia, PSSI Kecewa

Atas kecerobohan itu, terjadi adu gesekan antara suporter Persik Kediri dan Aremania hingga sempat terjadi baku hantam di luar stadion. Sebagaimana diketahui, Aremania dan suporter Persik Kediri memiliki hubungan yang kurang akur.

Apalagi, PSSI telah memberikan pernyataan bahwa suporter dilarang untuk datang ke stadion jika timnya sedang melaksanakan laga tandang. Dengan terjadinya hal ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berikan respons.

Update Terbaru: Proses Naturalisasi Dion Markx dan Tim Geypens Hampir Rampung, Target Piala Asia U20

Erick Thohir memastikan bahwa kerusuhan kedua suporter itu sudah dipastikan akan mendapatkan sanksi. Namun, dirinya tak memberikan detail jenis hukuman seperti apa yang menanti kerusuhan suporter tersebut. Erick Thohir menyerahkan kasus ini kepada Komite Disiplin untuk ditinjau lebih lanjut.

“Saya yakin pasti ada (sanksi),” kata Erick.

PSSI Percepat Naturalisasi, Dion Markx dan Tim Geypens Siap Perkuat Garuda di Piala Asia U-20 2025

Tragedi Kanjuruhan tampaknya belum bisa memberikan efek jera terhadap para suporter di Indonesia, sebab secara jelas bahwa sebelum kompetisi dimulai, sudah terdapat kesepakatan bahwa suporter tamu dilarang datang ke stadion, namun tetap saja beberapa oknum suporter tidak mengidahkan aturan ini dan tetap hadir ke stadion.

“Tadi malam ada lagi kerusuhan, Persik-Aremania, tiba-tiba ada suporter tamu datang yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia, kesepakatan Liga dengan Kepolisian tidak ada suporter tamu,” kata Erick.

Erick mengingatkan suporter bahwa Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) masih memantau sepakbola Indonesia selama dua tahun buntut peristiwa di Stadion Kanjuruhan.

“Kalau ini (kericuhan) terus menerus, tidak ada introspeksi diri, baik dari suporter, dari klub, tim yang menjadi panitia tamu, percaya sama saya, (akan) dihukum. Apa kita mau dihukum lagi?,” imbuh Erick.