Dituduh Tawaf Menggunakan Mobil, Panji Gumilang: Sangat Tidak Benar
- Tangkapan Layar Youtube
Cianjur – Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mengatakan para jemaah berkeliling bangunan Ponpes Al Zaytun menyerupai jemaah haji berkeliling Kabah di Mekah. Bedanya, kata dia, jemaah Al Zaytun tawaf menggunakan mobil, bukan jalan kaki.
Hal ini disampaikan Ken Setiawan dalam seminar mewaspadai penyimpangan agama melalui doktrin radikalisme, yang diselenggarakan oleh Nii Crisis Center, di pondok pesantren Hidayatut Tholibin, Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Minggu, 18 Juni 2023.
Panji Gumilang akhirnya buka suara terkait pernyataan ken tersebut, panji mengatakan pernyataan itu tidak benar.
"Itulah dalam rangka menyudutkan orang. Lah kalau itu dipercayai, kacau dunia. Sangat tidak benar,” ujar Panji Gumilang seperti dilihat dalam TikTok Heri Patoeng Jumat, 30 Juni 2023.
Terkait tamu yang mengelilingi Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang mengaku itu merupakan rangkaian acara semacam pengenalan lingkungan pesantren yang digunakannya untuk mengenalkan bagian-bagian yang ada di sana beserta fungsinya.
"Ini loh tempat makan, ini loh tempat produksi pangan, ini loh tempat kegiatan IT, diterangkan. Itu namanya berputar-putar. Bahasa Arabnya tawaf." ujar Panji Gumilang.
Sebelumnya, Panji Gumilang juga membantah soal kabar yang menyebut dirinya melarang santri Pondok Pesantren Al Zaytun untuk pergi haji ke Tanah Suci. Menurutnya, narasi yang beredar selama ini keliru dan perlu diluruskan.
“Bukan melarang naik haji. Saya ini mempunyai, apa itu yang perusahaan yang antar-pulang jemaah haji umrah itu, (travel) punya. Rugi saya nanti kalau itu," kata Panji.
"Bukan, bukan untuk melarang pergi haji,” sambungnya.
Panji Gumilang mengungkap, dahulu ia adalah seorang petugas haji di Arab Saudi yang tergabung dalam Rabithah Alam Islami. Sehingga, dia mengklaim, dirinya dan keluarga telah melaksanakan haji.
“Saya itu karena petugas dari Arab Saudi dulu yang namanya Rabithah Alam Islami, saya satu tahun itu mendapat satu tiket sekeluarga, ya selalu, bukan lagi dua tanah suci Mekah, Madinah, udah kem
ana-mana,” pungkasnya.