Waspada 5 Jebakan Uang Picu Bahaya Finansial Berkelanjutan, Nomor 1 Paling Banyak
- id.pinterest.com
Cianjur – Indonesia mengalami penurunan status dari negara berpenghasilan menengah atas menjadi menengah bawah sejak 2021.
Jebakan uang yang tak disadari menjadi salah satu penyebab utama terhambatnya kemajuan finansial masyarakat.
Tanpa kesadaran akan bahaya ini, jutaan orang terancam terjebak dalam lingkaran keuangan yang stagnan.
Berikut adalah beberapa bahaya finansial yang harus dihindari oleh masyarakat kelas menengah.
1. Kartu Kredit dan Pay Later: Jebakan Uang Tersembunyi
Bahaya terbesar datang dari kemudahan akses kredit yang ditawarkan oleh kartu kredit, pinjol, dan pay later.
Jebakan uang semacam ini mengincar kelompok berpenghasilan menengah yang memiliki daya beli cukup.
Iming-iming diskon, hadiah, dan poin membuat banyak orang terjerat dalam bahaya hutang berkepanjangan.
Perusahaan kredit selalu menyembunyikan biaya tambahan di balik promo menarik mereka.
2. Investasi Tanpa Pengetahuan: Bahaya Finansial Tersembunyi
Investasi tanpa pemahaman mendalam adalah jebakan uang kedua yang harus diwaspadai.
Investasi semacam ini sering berakhir dengan kerugian besar.
Pelajari terlebih dahulu produk investasi yang diminati dan sesuaikan dengan rencana keuangan personal.
Setiap orang memiliki tujuan finansial berbeda, sehingga tidak ada satu solusi investasi yang cocok untuk semua orang.
3. Zona Nyaman Karir: Jebakan Pendapatan Stagnan
Merasa aman dengan satu sumber penghasilan adalah jebakan uang ketiga yang perlu diwaspadai.
Bergantung pada satu pendapatan tanpa pengembangan karir atau menciptakan aliran pendapatan tambahan membuat seseorang rentan terjebak dalam kestabilan finansial yang semu.
4. Upgrade Kendaraan dan Gadget: Pemborosan Terselubung
Keinginan untuk memiliki kendaraan atau gadget terbaru sering membuat keuangan terganggu.
Mobil baru mengalami penurunan nilai 10% begitu keluar dari showroom dan 20% di tahun pertama.
Pada tahun kelima, nilainya hanya tersisa 10% dari harga beli awal.
5. Rumah Kedua: Investasi atau Beban?
Membeli rumah kedua dengan alasan investasi bisa menjadi masalah finansial serius, terutama jika menggunakan pinjaman dari ekuitas rumah pertama.
Pastikan pembelian rumah sesuai dengan kemampuan finansial dan hindari mengambil pinjaman tambahan yang dapat membahayakan aset yang sudah dimiliki.