Cedera Parah, Harry Souttar Absen Saat Australia Hadapi Indonesia, Apa Dampaknya?
Cianjur – Harry Souttar, bek termahal Timnas Australia yang juga tercatat sebagai pemain Leicester City, kini harus menghadapi kenyataan pahit setelah mengalami cedera parah yang memaksanya absen hingga akhir musim.
Cedera ini juga membuatnya dipastikan tidak akan bermain saat Australia menjamu Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 20 Maret 2025.
Pemain berusia 25 tahun ini, yang dikenal dengan postur tubuhnya yang menjulang tinggi hingga 198 cm, sebelumnya dipinjamkan oleh Leicester City ke Sheffield United pada musim panas 2024.
Selama berkarir di Liga 2 Inggris, Harry Souttar tampil impresif, mencatatkan 21 pertandingan dan berkontribusi dalam membawa Sheffield United bertengger di posisi dua klasemen sementara Liga Inggris 2024-2025.
Kepergiannya ke Sheffield United memberikan angin segar bagi klub yang kini hanya tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen, Leeds United.
Namun, saat menghadapi West Bromwich Albion dalam pertandingan pekan ke-24, malang menimpa Souttar.
Ia mengalami cedera serius pada tendon achilles, yang menghubungkan otot betis dengan tumit.
Cedera ini mengharuskannya untuk menjalani pemulihan panjang yang diperkirakan akan membuatnya absen sepanjang sisa musim.
Segera setelah kejadian tersebut, Sheffield United memulangkan Souttar ke Leicester City.
Melalui akun Instagram pribadinya, Souttar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Sheffield United.
“Terima kasih kepada semua orang di Sheffield United yang merupakan klub luar biasa dengan orang-orang luar biasa. Sayangnya, saya harus keluar untuk sementara. Namun, saya mendoakan Sheffield United terus mendapatkan hasil terbaik di sisa musim,” tulisnya.
Cedera yang dialami Souttar semakin memperburuk situasi Timnas Australia, setelah sebelumnya bek Alessandro Circati dari Parma juga mengalami cedera ACL pada September 2024.
Circati diperkirakan baru dapat kembali pada awal April 2025, beberapa hari setelah pertandingan melawan Indonesia.
Tanpa Souttar dan Circati, lini pertahanan Australia semakin terancam, memberikan peluang bagi Timnas Indonesia untuk mengoptimalkan serangan.
Kehilangan dua pemain kunci ini jelas menjadi angin segar bagi Indonesia yang berharap dapat memperbaiki posisinya dalam klasemen Grup C.
Pemain muda seperti Ole Romeny, Rafael Struick, dan Marselino Ferdinan kini memiliki kesempatan lebih besar untuk mencetak gol dan meraih kemenangan melawan Socceroos.