Kecewa Bikin Film Imam Tanpa Makmum, Syakir Daulay Ingin Bunuh Diri

Syakir daulany
Sumber :
  • intipseleb

Cianjur – Film Imam Tanpa Makmum, yang disutradarai oleh Syakir Daulay, belakangan ini menarik perhatian publik. Meskipun sempat mendapat kritik, film tersebut dinyatakan layak ditayangkan di bioskop.

Ini Dia Lenovo Tab M11: Tablet Multifungsi dengan Fitur Canggih dan Desain Stylish

Sebaliknya, sebuah video yang dibuat oleh Syakir Daulay baru-baru ini mengingatkan pada perilisan film Imam Tanpa Makmum yang akan segera dirilis.

Syakir daulany

Photo :
  • intipseleb
Update Tentang Smartphone Oppo Reno 7 5G di 2024, Kini Harganya Mulai 3 Jutaan!

Ia menangis dan menangis begitu lelah hingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri di tengah kesulitan yang menderakannya. Lihat informasi lengkap di bawah ini.

Dalam postingan Instagram terbarunya, Syakir Daulay membahas film Imam Tanpa Makmum yang disutradarainya.

HP Oppo Reno 7 5G: Gunakan Kamera Seperti DSLR, Kini Turun Harga Drastis di September 2024!

Dalam video, terlihat Syakir yang berteriak keluar jendela dengan mengingatkan tanggal tayang film tersebut.

“28 hari lagi, film Imam Tanpa Makmum akan tayang di seluruh bioskop Indonesia, 19 Oktober,” kata Syakir Daulay dikutip pada Jumat, 22 September 2023.

Karena banyaknya kontroversi yang terjadi meskipun filmnya belum tayang, Syakir kemudian mengatakan dia lelah hingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Namun, dia hanya bercanda. Di akhir video, seorang pria tampaknya berusaha mencegah Syakir melompat dari jendela.

"Ya Allah, bikin film ini pengin bunuh diri. Ya Allah puyeng nih capeknya ya Allah, gak kuat ya Allah," kata Syakir Daulay.

Sementara itu, Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) mengkritik film sebelumnya berjudul Imam Tanpa Makmum.

Namun, Lembaga Sensor Film (LSF) menolak aduan tersebut. Syakir menjelaskan tiga alasan LSF menolak aduan PB SEMMI. Pertama, film Imam Tanpa Makmum melewati sensor LSF.

Kedua, film yang disutradarai oleh Syakir tidak mengandung pornografi dan terakhir, tidak ada pelecehan agama.

Sebagai pengingat, kontroversi awal film ini dimulai dengan Syakir Daulay yang diduga melecekan teks Proklamasi.