5 Fakta Pelecehan Seksual Steve Wantania, Suami Pinkan Mambo Terhadap Michelle Ashley
- Instagram @pinkan_mambo
Cianjur – Pelecehan seksual yang dialami oleh Michelle Ashley, putri kandung Pinkan Mambo, oleh suami kedua sang ibu, Steve Wantania, menjadi sorotan publik.
Michelle Ashley mengungkapkan pengalaman traumatisnya dalam sebuah podcast yang viral di Youtube.
Berikut adalah 5 fakta tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Steve Wantania terhadap Michelle Ashley:
1. Pelecehan seksual terjadi pada tahun 2018, saat Michelle Ashley berusia 12 tahun.
Michelle Ashley mengatakan bahwa pelecehan seksual terjadi ketika ia baru selesai mandi dan ingin mengambil baju di kamar Pinkan Mambo.
Saat itu, Steve Wantania muncul dari balik lemari dan melakukan tindakan tidak senonoh kepada Michelle Ashley.
2. Pinkan Mambo mengetahui pelecehan seksual yang dialami anaknya, tetapi tidak membela Michelle Ashley.
Michelle Ashley mengaku bahwa ia sempat memberitahu ibunya tentang pelecehan seksual yang ia alami, tetapi Pinkan Mambo malah menyalahkannya dan tidak percaya padanya.
Pinkan Mambo juga belum menceraikan Steve Wantania sampai sekarang.
3. Steve Wantania adalah suami ketiga Pinkan Mambo yang menikah pada tahun 2013 di Amerika Serikat secara tertutup.
Steve Wantania dan Pinkan Mambo bertemu di Amerika Serikat dan berpacaran sebelum akhirnya menikah. Mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Queen Chara Wantania, King Luke Wantania, dan Queen Abby Wantania.
4. Steve Wantania berprofesi sebagai sutradara, penulis skenario, dan produser film.
Salah satu film yang pernah disutradarai oleh Steve Wantania adalah H oras Amang , yang merupakan film bergenre drama komedi yang bercerita tentang kehidupan masyarakat Batak.
5. Steve Wantania telah dipolisikan oleh ayah kandung Michelle Ashley atas dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Ayah kandung Michelle Ashley, yang bernama Rizky Aditya, melaporkan Steve Wantania ke polisi setelah mengetahui pengakuan anaknya tentang pelecehan seksual yang ia alami.
Rizky Aditya mengatakan bahwa ia ingin mendapatkan keadilan untuk anaknya dan melindungi anak-anak lain dari tindakan serupa.(hen)