Mengejutkan, Pengakuan Alumni Selama Jadi Santri di Ponpes Al Zaytun
- tvOneNews
Cianjur – Belakangan ini tersiar kabar bahwa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, selain dijadikan sebagai tempat pendidikan juga dijadikan sebagai tempat perekrutan kader-kader Negara Islam Indonesia (NII) KW 9.
Indikator yang mengarah bahwa ponpes yang terletak di Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar ini tersambung dengan NII KW 9 ini, adalah adanya pengumpulan dana dengan cara bersedekah sejumlah uang dalam sebuah kegiatan tertentu.
Melansir dari tvOnenews, alumni Ponpes Al Zaytun, Ikhsan mengatakan awal mula dirinya masuk Al Zaytun karena keputusan orang tua.
“Ada teman dari kakak saya yang memperkenalkan,” tutur Ikhsan dikutip VIVA Bandung pada Minggu (11/6/2023).
Senada dengan Ikhsan, Solihin pun mengatakan bahwa dirinya ditawarkan proposal rekrutmen oleh kenalan orang tua.
Ikhsan menuturkan bahwa Ponpes Al Zaytun merupakan pesantren yang sama dengan pesantren lainnya.
“Kalau kami sebagai santri yang ibaratnya itu sekolah di sana itu normal aja. Nggak ada yang disebut seperti kemarin yang ditunjukkan bahwa di sana ada yang namanya kaderisasi dan rekrutmen. Itu keliru dan salah besar," jelas Ikhsan.
"Faktanya adalah kalau memang ada kaderisasi dan rekrutmen kami yang dari angkatan kedua ini lulus 1.200 orang lebih itu yang tinggal di sana nggak nyampe 20 orang atau nggak nyampe 15 orang. Artinya berarti di sana kan nggak ada rekrutmen atau kaderisasi untuk yang dituduhkan itu,” sambungnya.
Kendati demikian, Ikhsan membenarkan ada indikasi NII di Ponpes Al Zaytun. Hanya saja, jika dicari tidak akan terlihat.
Selain itu, anggapan masyarakat Indramayu yang mengatakan bahwa Ponpes Al Zaytun tidak memberikan dampak apapun terhadap Indramayu ada benarnya.
Menurut Ikhsan, semua karyawan dan juga penghuni Al Zaytun tidak ada yang berasal dari masyarakat sekitar pesantren.
Pun dengan penghuni tetap pesantren setiap tahunnya berkisar 15.000 hingga 20.000. Hal ini berbeda ketika acara 1 Muharram.
Sebanyak 150.000 hingga 200.000 orang datang ke Al Zaytun. Ikhsan tidak mengetahui siapa dan dari mana massa tersebut datang.