Momen Samuel Shropshire Putuskan Mualaf, Percaya Allah itu Ada: Hatiku Rindu…
- viva.co.id
Situasi itu menjadi menarik terutama ketika dia melihat salah satu masjid Taqwa yang dekat di sekitar tempat tinggalnya.
“Menara masjid, bagi saya bangunan itu tampak seperti gereja di Amerika. Hati saya rindu untuk berada di masjid itu. Saya merasa didorong Tuhan untuk ke sana,” ujarnya.
Beberapa bulan kemudian Samuel memberanikan diri berjalan ke sana. Samuel yang pergi ke Masjid Taqwa dan mengetuk pintu, namun tidak ada seorang pun yang akan mengetuk pintu masjid.
“Umumnya saat orang je masjid mereka akan membuka pintu lalu masuk. Saya tidak yakin untuk melakukan itu, hingga saya menggedor-gedor pintu masjid hingga datang seorang,” ujarnya.
Dijelaskannya usai mengetuk pintu masjid, orang yang membuka pintu itu bertanya 'ada yang bisa saya bantu?' Dia jawab dan menjelaskan bahwa dia adalah orang Kristen dari dan meminta izin apakah dia bisa masuk ke dalam masjid.
“Pria itu Syafiq Zubair, dia seorang muadzin dia membuka tangannya dan memeluk saya. Lalu berkata 'tentu boleh, silahkan masuk'. Saya duduk di belakang masjid selama tiga hari setiap waktu solat. Saya tidak paham apa yang terjadi. Saya melihat jamaah berdiri, membungkuk, menyentuhkan wajah ke lantai mengikuti imam,” ujarnya.
Samuel saat itu merasa adanya kehadiran Tuhan di dalam masjid.