Bela Panji Gumilang, Habib Kribo: Jangan Jadi Tuhan, Hargai Perbedaan Beragama
- tvOnenews
Cianjur – Panji Gumilang, pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama oleh Bareskrim Polri. Ia dituduh menyebarkan ajaran yang menyimpang dari syariat Islam di pondok pesantrennya.
Meski demikian, Panji Gumilang masih belum ditahan dan masih harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kasus ini menimbulkan banyak kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak. Namun, ada juga yang membela Panji Gumilang dan menolak adanya pasal penistaan agama.
Salah satunya adalah Habib Kribo atau Zein Assegaf, seorang ulama yang juga pernah dilaporkan karena dituduh menistakan agama. Dalam acara Catatan Demokrasi di tvOne, Habib Kribo menyatakan bahwa masalah ini sudah melebar dan tidak hanya berkaitan dengan perbedaan ritual, tetapi juga dengan usaha-usaha Panji Gumilang yang dituduh tidak berizin.
“Ini mau dibawa kemana nih masalah ini. Kalau kita mau cari kesalahan setiap orang tuh punya salah, nggak usah Al Zaytun. Fokuskan aja,” ungkap Habib Kribo dalam Program Acara Catatan Demokrasi, tvOne, dikutip VIVA Cianjur pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Habib Kribo juga menekankan bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada yang bisa mengklaim dirinya paling benar dalam beragama. Ia mengatakan bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan dan kita tidak perlu merasa menjadi Tuhan.
“Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Kita tidak bisa mengklaim pendapat saya mutlak untuk semua, apalagi hal ritual. Kapan selesai negeri ini ribut isu agama,” ujarnya. I
a mencontohkan bagaimana ormas NU dan Muhammadiyah bisa hidup damai meski memiliki perbedaan yang jauh dalam ritual. Ia juga meminta masyarakat untuk membuka peluang dan menerima perbedaan yang ada.
“NU dan Muhammadiyah aja udah beda jauh. Ritual NU itu banyak di Muhammadiyah atau di Wahabi dibilang musyrik, ke kuburan. Kok bisa damai?” kata Habib Kribo.
“Kita harus membuka peluang, perbedaan itu akan terjadi. Selama masih belum ada yang memiliki otoritas langit yang di sini nabi, itu perbedaan terjadi dan kita nggak perlu merasa saya paling benar,” jelasnya.
Habib Kribo sendiri mengaku tidak memiliki niat untuk menistakan agama apapun, apalagi Islam. Ia mengaku sebagai seorang Habib yang mencintai agamanya Rasulullah.
“Saya sekarang dilaporkan ke polisi di Makassar. Saya katanya dibilang penista agama. Maaf, saya jelek-jelek begini juga Habib. Nggak akan saya jual agamanya Rasulullah,” ujarnya.
Ia berharap agar masyarakat bisa lebih bijak dan toleran dalam beragama. Ia mengingatkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam.
“Islam terpecah-pecah banyak aliran. Siapa yang bisa mengklaim paling sempurna? Tidak ada. Kalau dia nggak mau ya kita jalani lagi nggak usah dibawa ke polisi. Kasih aja penjelasan, nggak bisa kita menuduh itu orang kafir,” tuturnya.
“Jangan jadi Tuhan, kita manusia biasa. Islam itu rahmatan lil alamin, bukan rahmatan lil muslimin saja,” pungkasnya.