Polisi Sebut Dugaan Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung Hanya Perbedaan Pemahaman, Benarkah?
- Pixabay
Cianjur – Pihak kepolisian menyebutkan bahwa dugaan aliran sesat di wilayah Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat hanyalah sebuah perbedaan pemahaman terkait nilai-nilai ibadah dan praktik keagamaan setempat.
Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Sukasari, Kompol M Darmawan kepada awak media belum lama ini.
Tak hanya itu, Darmawan menyebut, kegiatan yang diduga aliran sesat tersebut ternyata hanya melaksanakan ritual ibadah di bulan Asyuro.
"Itu hanya perbedaan pemahaman keagamaan saja. Suatu kelompok masyarakat yang melaksanakan ritual ibadah yang sedikit berbeda pada hari Asyuro," ucap Kompol Darmawan, dikutip dari VIVA Group, Rabu (2/8/2023).
Akan tetapi, menurut Darmawan, ada beberapa kelompok masyarakat lain yang tak setuju dengan pemahaman keagamaan yang dilakukan oleh pihak terduga aliran sesat itu.
"Sehingga beberapa dari mereka melakukan aksi demonstrasi dan mendemonstrasikan narasi-narasi nyeleneh dan sesat," tukasnya.
Diketahui sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan aktivitas kelompok diduga aliran sesat di Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat. Video itu juga diunggah oleh akun akun Instagram @bdg.info.
Dalam video tersebut, tampak sebuah kegiatan di ruangan sebuah bangunan gelap dengan hanya disinari lampu remang-remang.
"Oh my god, astaghfirullahu aladzim. Itu mereka ibadah tau, nari woy," kata si perekam video sebagaimana dikutip dari Instagram @bdg.info.
Sementara akun Twitter @txtdaribandung menjelaskan bahwa video diduga aliran sesat itu sudah beredar di grup WhatsApp.
"Beredar di grup WhatsApp adanya aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung," tulis akun itu.
Akun Twitter bahkan memberikan peringatan masyarakat agar hati-hati beraktivitas di luar rumah. Alasannya, ada kegiatan keramaian yang sudah terjadi sebelum pandemi COVID-19.
"Diimbau untuk para warga Gegerkalong (khususnya dari pertigaan KPAD sampai gerger Arum) untuk tetap berhati-hati jika keluar, dikarenakan malam ini sedang terjadi lagi keramaian aliran sesat yang udah pernah terjadi sebelum covid," tulis isi pesan tersebut.