Terbaru, Kata Polisi Soal Dugaan Adanya Kelompok Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung
- Pixabay
Cianjur – Pihak kepolisian akhirnya buka suara terkait dugaan aliran sesat di Gegerkalong Bandung, Jawa Barat.
Kapolsek Sukasari, Kompol Muhammad Darmawan mengatakan, pihaknya tidak mau gegabah dalam menilai aliran tersebut sesat atau tidak. Dia hanya mengatakan bahwa unjuk rasa warga berlangsung dengan kondusif dan tertib.
"Kami hanya menjaga kondusifitas dan alhamdulilah (kondusif) saat malam satu suro itu. Soal aliran itu tidak bisa mengatakan apapun karena domainnya bukan kepolisian," kata Muhammad Darmawan kepada wartawan dikutip dari VIVA Group, Rabu (2/8/2023).
Sementara itu, Kabagpol Jabar, Iip Hidajat mengungkapkan, pihaknya juga belum bisa menilai aliran tersebut sesat atau tidak, dia menyebut hal itu merupakan kewenangan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia.
"Ya apa saya juga gak paham masalah ibadahnya cuma masalah penyimpangan seperti apa saya pikir itu bagian Kemenag atau ke MUI dari Kesbangpol sudah menerima laporan itu tapi kan kita untuk memutuskan aliran itu sesat atau tidaknya kan Kewenangan dari pusat. Untuk jemaah orang orang situ," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah rekaman
video yang memperlihatkan aktivitas dugaan aliran sesat di wilayah Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung viral di media sosial.Dalam video yang beredar, dijelaskan bahwa aktivitas diduga aliran sesat itu dilaksanakan di ruangan sebuah bangunan dan disebut sudah ada sejak lama.
Kemudian, dalam video itu tampak sekumpulan orang sedang berjoget layaknya di kelab malam diiringi musik. Adapun, suasana dalam bangunan tersebut sangat gelap hanya diterangi lampu berwarna merah.
"Beredar di grup WhatsApp adanya aliran sesat di daerah Gegerkalong, Kota Bandung," tulis akun Twitter @txtdaribandung, dikutip pada Rabu (2/8/2023).
Mengutip dari tvOnenews, diduga orang-orang yang berada dalam bangunan tersebut merupakan jemaah Kabuyutan Gegerkalong Girang. Mereka disebut sedang merayakan hari Asyura.