Profil Bupati Indramayu Nina Agustina, Hingga Awal Mula Konflik dengan Panji Gumilang Al Zaytun

Bupati Indramayu Nina Agustina dan Panji Gumilang.
Sumber :
  • tvOnenews.com

Cianjur – Nina Agustina adalah Bupati Indramayu periode 2021-2024 yang berpasangan dengan Lucky Hakim sebagai wakil bupati. Ia merupakan putri dari mantan Kapolri Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar.

Serenyah Pisangnya, Omset Pisang Crispy Ini Tembus Rp 7 Juta Sehari

Nina Agustina lahir di Purwodadi, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 1973. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana dan pasca sarjana di UPN Veteran Jakarta. Ia juga memiliki latar belakang sebagai pebisnis dan pengacara.

Nina Agustina terpilih sebagai Bupati Indramayu setelah memenangkan Pilkada 2020 dengan perolehan suara sebesar 40,97 persen. Ia diusung oleh koalisi partai PDI Perjuangan, PKB, dan NasDem. Ia menggantikan Taufik Hidayat yang tidak mencalonkan diri kembali karena sudah menjabat selama dua periode.

Usaha Gorengan Nangka Coklat Baru 3 Bulan, Omset Harian Capai Rp6 Juta! Begini Caranya

Sebagai Bupati Indramayu, Nina Agustina memiliki visi untuk menjadikan Indramayu sebagai daerah yang maju, mandiri, sejahtera, dan berdaya saing. Ia juga memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan budaya. 

Kronologi Konflik dengan Panji Gumilang

King Latif Bongkar 7 Langkah Usaha Tahu Walik Gayong Menarik Hati Pelanggan

 

Panji Gumilang

Photo :
  • tvOneNews

 

Namun, dalam menjalankan roda pemerintahan, Nina Agustina tidak luput dari berbagai kontroversi dan permasalahan. Salah satu yang menarik perhatian publik adalah perseteruannya dengan Panji Gumilang, pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun yang berada di wilayah Indramayu.

Panji Gumilang adalah seorang pendidik yang membangun Pondok Pesantren Al-Zaytun pada 13 Agustus 1996. Ia lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, pada 30 Juli 1946. Ia pernah belajar di Pondok Modern Gontor dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga pernah mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari IMCA-Revans University yang tidak terakreditasi.

Dilansir dari tvOne News, Minggu (30/07/2023), Panji Gumilang dikenal sebagai sosok yang kontroversial karena sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan dengan ajaran Islam mainstream.

Beberapa contohnya adalah mengucapkan salam dengan cara Yahudi, menyebut Indonesia sebagai tanah suci, dan mengklaim bahwa Al-Zaytun adalah pusat dunia. Pernyataan-pernyataan ini membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegur dan membentuk tim khusus untuk mengungkap dugaan ajaran sesat di pondok tersebut89

Perseteruan antara Nina Agustina dan Panji Gumilang bermula ketika Pemkab Indramayu melakukan penertiban terhadap bangunan-bangunan liar di kawasan Al-Zaytun pada Juni 2023.

Penertiban ini dilakukan karena bangunan-bangunan tersebut tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan melanggar aturan tata ruang. Salah satu bangunan yang ditertibkan adalah hotel berlantai lima yang memiliki lebih dari 50 kamar. Hotel ini diduga dimiliki oleh Panji Gumilang dan tidak terdaftar di PHRI10.

Panji Gumilang tidak terima dengan penertiban tersebut dan menyerang balik Nina Agustina dengan mengungkit masa lalunya sebagai anak mantan Kapolri Da’i Bachtiar. Ia menuding bahwa Nina Agustina menggunakan jabatan ayahnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan politik. Ia juga menuduh bahwa Nina Agustina terlibat dalam kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

Nina Agustina membantah semua tuduhan Panji Gumilang dan menegaskan bahwa penertiban di Al-Zaytun dilakukan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak pernah menggunakan nama ayahnya untuk kepentingan apapun. Ia menantang Panji Gumilang untuk membuktikan tuduhan-tuduhannya di pengadilan jika berani.

Perseteruan antara Nina Agustina dan Panji Gumilang masih berlanjut hingga saat ini. Kedua belah pihak masih saling melempar pernyataan dan tudingan yang memanas. Publik pun menantikan bagaimana akhir dari konflik ini dan bagaimana dampaknya terhadap situasi sosial dan politik di Indramayu.(hen)