Pengamat Pendidikan Islam Sebut Ponpes Al Zaytun Disebut Jelmaan NII
- tvOneNews
Cianjur – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun terus menjadi perbincangan hangat karena menuai banyak kontroversi. Mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga keterkaitan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW9.
Pengamat Pendidikan Islam, M Najih Arromadloni mengatakan bahwa kelompok Al-Zaytun sangat jago dalam hal stealth.
"Orang melihat ada bendera merah putihnya, menyanyikan Indonesia Raya, meskipun stanzanya berbeda, lalu ada pendeta yang ikut salat, ini kan sebetulnya bagian dari kamuflase," katanya Najih Arromadloni dikutip dari tvOneNews, Sabtu (8/7/2023).
"Al Zaytun sendiri sebetulnya adalah penjelmaan baru atau re-branding, atau reorganisasi dari NII kan. Dulu ada Kartosuwiryo, Daud Beureueh, ada Jaelani, kemudian dilanjutkan sekarang oleh Panji Gumilang," sambungnya.
Mereka saat ini sudah bergerak melalui kegiatan sosial seperti MIM atau Membangun Komunitas Pembangunan Indonesia. Lebih lanjut, Najih mengungakapkan bahwa ada dua kurikulum di Ponpes Al Zaytun, yaitu kurikulum resmi dan kurikulum tersembunyi.
"Ada unsur memang bahwa santrinya ini adalah orang-orang NII, anak-anak orang NII dan ada juga orang luar. Maksudnya ketika ada anak santri yang bukan orang tuanya bukan NII, ingin baiat NII, itu tolak oleh Panji Gumilang," ucap Panji Gumilang.