Inspirasi dari Aceh: Rahmad Maulizar dan Dedikasinya untuk Anak-Anak Bibir Sumbing
- istimewa
Cianjur – Di Aceh, sosok Rahmad Maulizar dikenal sebagai inspirasi bagi banyak orang. Dengan penuh dedikasi, ia mengabdikan diri untuk membantu anak-anak yang lahir dengan bibir sumbing, mengubah hidup mereka dan mengembalikan senyuman yang sempat hilang.
Rahmad tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga perhatian dan dukungan emosional bagi keluarga yang terdampak.
Melalui berbagai upaya, ia bekerja sama dengan para tenaga medis dan komunitas untuk memberikan akses operasi gratis dan perawatan lanjutan, agar anak-anak bibir sumbing di Aceh memiliki kesempatan hidup yang lebih baik.
Aksi sosialnya ini telah menjadi pilar harapan bagi banyak keluarga di Aceh, membuktikan bahwa kebaikan hati dapat membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.
Lahir di Meulaboh pada 20 September 1993, Rahmad Maulizar sangat memahami kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak yang lahir dengan bibir sumbing. Rahmad sendiri pernah mengalami situasi yang sama sebelum menjadi orang yang membantu banyak orang.
Ia adalah salah satu penderita bibir sumbing yang harus menjalani kehidupan yang sulit selama 18 tahun. Namun, takdirnya berubah ketika ia diberi kesempatan untuk menjalani operasi gratis pada tahun 2011 oleh Smile Train Indonesia, sebuah organisasi internasional yang berfokus pada penanganan bibir sumbing di seluruh dunia.
Operasi tersebut tidak hanya memberikan Rahmad senyum yang lebih sempurna, tetapi juga memberikan harapan hidup baru.
Pengalaman pribadi inilah yang menjadi pendorong utama Rahmad untuk kembali berjuang, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk ribuan anak-anak lain yang membutuhkan bantuan serupa.
Setelah merasakan manfaat dari operasi bibir sumbing yang dia terima, Rahmad memutuskan untuk kembali ke masyarakat dan membantu anak-anak yang berada dalam kondisi serupa.
Ia tidak hanya berhenti pada pencarian dan memberikan informasi tentang layanan medis, tetapi juga secara aktif terlibat dalam proses pendampingan para pasien dan keluarganya, dari mulai menemukan mereka di pelosok desa hingga mengajak mereka untuk datang ke rumah sakit agar bisa menjalani operasi secara gratis.
Program yang dijalankan Rahmad ini didukung penuh oleh Smile Train Indonesia dan Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh.
Dua lembaga ini bekerja sama untuk membantu pasien yang kurang mampu di Provinsi Aceh menjalani operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut secara gratis.
Sejak dimulai, bantuan medis ini telah diberikan kepada lebih dari 3.200 pasien, dengan rata-rata 40 pasien setiap bulan yang berhasil menjalani operasi berkat bantuan Rahmad dan tim medisnya.
Selain itu, Rahmad bekerja sama dengan Dr. M. Jailani, SpBP-RE (K), seorang ahli bedah plastik yang merupakan mitra Smile Train di Provinsi Aceh.
Dr. Jailani, dengan keahlian dan dedikasinya, telah menjadi sosok penting dalam pelaksanaan program ini. Kerja sama yang terjalin antara Rahmad dan Dr. Jailani semakin memperkuat keberhasilan program ini, yang tak hanya sekedar memberikan tindakan medis, tetapi juga membangun kembali rasa percaya diri bagi para pasien, terutama anak-anak, yang sempat merasa terisolasi akibat kondisi fisik mereka.
Rahmad mengungkapkan, tantangan terbesar dalam menjalankan program ini adalah melakukan sosialisasi dan mencari pasien di daerah-daerah yang jauh. Tidak jarang ia harus menempuh perjalanan jauh dengan kendaraan yang tidak selalu dalam kondisi baik.
Namun, ia terus bersemangat untuk membawa harapan baru kepada anak-anak yang menderita bibir sumbing.
Dedikasi Rahmad untuk membantu orang lain akan mendapat pujian. Ia menerima penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra pada tahun 2021 untuk pekerjaannya di bidang kesehatan. sebuah penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang telah melakukan kontribusi signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Ahmad Maulizar membawa senyum kepada anak-anak di Aceh yang menderita bibir sumbing dan harapan baru bagi mereka yang mungkin merasa terpinggirkan. Ribuan anak telah diberi kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih baik berkat program yang ia jalankan. (Hendra/Cianjur Viva)