Santri Ponpes Al Zaytun Anggap Instruksi Panji Gumilang Sebagai 'Sabda'

Alumni Ponpes Al Zaytun Indramayu, Reza saat diwawancara tim tvOne
Sumber :
  • Tangkapan Layar Youtube

Cianjur – Salah satu alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Reza menegaskan bahwa adzan nyeleneh tanpa nada seperti pada umumnya di Al Zaytun  tidak dimasukan kedalam kurikulum pengajaran. Melainkan hanya bersifat instruksi dari pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.

Panji Gumilang Janjikan Ini ke MUI, Ikhsan Abdullah: Dia Taubat...

Hal itu disampaikan oleh Reza saat diwawancara dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne beberapa waktu lalu.

"Karena memang apa yang dikatakan oleh Panji Gemilang itu tidak kita telan bulat-bulat, kemudian sifatnya juga beberapa itu instruksi. Makanya saya rasa sekarang juga itu sifatnya instruksi kepada santri ya, bukan dimasukkan ke dalam kurikulum," kata Rez dikutip dari tvOneNews, Selasa (27/6/2023).

Akhirnya Panji Gumilang Minta Maaf, Ikhsan Abdullah: Bagus....

"Cuman hal-hal yang kayak gini ini mulai dari salat kemudian pergantian khutbah aja itu mungkin sifatnya instruksi begitu ya," sambungnya.

Reza mengaku, dirinya dan santri lain pun tidak pernah menanyakan terkait instruksi-instruksi dari Panji Gumilang, mengingat kurangnya informasi dari luar, kemudian karena sosok Panji Gumilang yang merupakan seorang pemimpin.

Panji Gumilang Taubat, Layangkan Surat Ini ke MUI: Nggak Bakal....

"Karena jujur, ketika kita menjadi santri kita lihat sosok Panji Gumilang itu ya untuk seorang yang perfeksionis sebagai pemimpin. Jadi apa yang diucapkan oleh Panji Gemilang kasarnya saya bisa katakan itulah 'sabda' jadi yang kita ikuti aja," kata Reza.

Selain itu, menurutnya, ada ide-ide Panji Gemilang yang cukup brilian, terutama dalam hal pertanian, perhutanan, perikanan hingga pembangunan.

"Sehingga cukup masuk akal setiap sesuatu yang dia sampaikan. Jadinya kita ya dengan terbatasnya informasi yang kita dapat di Al Zaytun kemudian juga akses kita terbatas terlebih di zaman saya internet tidak seperti zaman sekarang," pungkasnya.

Terakhir, Reza selaku alumni Ponpes Al Zaytun sendiri berharap kalau almamaternya itu tidak sampai dicabut izinnya. Karena menurutnya, berdasarkan pengajaran Al Zaytun sudah sesuai dengan kurikulum dari Departemen Agama (Kementerian Agama).

Selain itu diperlukan perubahan di struktur (organisasi) karena ada beberapa yang terlibat dalam masalah yang kontroversial.