Dijuluki Pulau Prostitusi, Watakano Surga Wisata Seks di Jepang
- VIVA.co.id
Cianjur – Watakano adalah pulau yang dijuluki 'pulau prostitusi' hingga pernah disebut-sebut sebagai surga seks mini yang berada di Jepang.
Meskipun ilegal, layanan seks vaginal yang ditawarkan di pulau ini membedakannya dari distrik lampu merah lainnya di Jepang.
Melansir dari VIVA Lifestyle, pulau ini pertama kali digunakan sebagai tempat penampungan selama periode Edo antara tahun 1600-an hingga pertengahan 1800-an. Para pelaut yang melakukan perjalanan dari Osaka ke Edo (Tokyo kuno) akan singgah di pulau ini ketika laut sedang berombak.
Penduduk pulau mengambil keuntungan dari lalu lintas pejalan kaki ini dan menjual hasil bumi para pelaut, memperbaiki seragam mereka, dan memasak makanan untuk mereka. Seiring berjalannya waktu, perdagangan seks yang menguntungkan pun berkembang.
Pada masa jayanya di akhir tahun 70-an hingga pertengahan 80-an, para PNS Jepang, polisi, dan pegawai negeri dari pulau utama terdekat akan menaiki perahu selama 3 menit untuk mencapai surga duniawi ini, di mana seperempat dari 270 penghuninya adalah pekerja seks.
Sementara dilansir dari VICE, seluruh perekonomian pulau seluas 1,5 kilometer persegi di pusat prefektur Mie ini berkembang dari apa yang dikenal sebagai "menjual gadis-gadis," yang pada tahun 80-an masing-masing bisa menghasilkan dua juta yen atau setara dengan Rp211 Juta Rupiah.
Penduduk yang bukan pekerja seks mengelola toko kelontong, kafe, dan kompleks apartemen. Tersembunyi namun makmur, Pulau Watakano menikmati kekayaan ekonomi selama puluhan tahun.