Tips Budidaya Kelor agar Berdaun Lebat, Cocok untuk Konsumsi dan Bisnis
- Istimewa
Cianjur –Karena kandungan nutrisinya yang luar biasa dan berbagai manfaat kesehatannya, daun kelor semakin diminati, baik untuk konsumsi pribadi maupun sebagai bahan baku produk herbal dan kuliner.
Tidak mengherankan bahwa permintaan daun kelor terus meningkat.
Teknik budidaya yang tepat diperlukan agar tanaman kelor menghasilkan daun yang lebat dan berkualitas.
Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal, semua harus dilakukan dengan cermat, termasuk memilih bibit yang unggul, menanamnya di tempat yang tepat, dan melakukan perawatan rutin.
Jika Anda ingin menanam kelor untuk konsumsi pribadi atau untuk peluang bisnis, simak tips budidaya kelor berikut ini untuk mendapatkan hasil yang optimal dan menguntungkan!
Tips budidaya kelor untuk bisnis
- Istimewa
1. Persiapan bibit
a. Generatif
Penanaman dilakukan melalui biji maka tanaman kelor akan tumbuh lebat dan kuat karena sistem perakaran lebih maksimal.
Namun, tanaman kelor yang berasal dari biji biasanya membutuhkan waktu pertumbuhan lebih lama.
Berikut cara penanaman melalui biji (generatif) :
• Pilih biji kelor yang berkualitas.
• Ambil biji atau polong kelor lalu jemur hingga kering di bawah sinar matahari selama minimal lima jam.
• Jika biji kelor sudah mengering, simpan di tempat sejuk atau kering.
• Siapkan media tanam untuk menyemai biji. Media semai dapat berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 secara berurutan.
Tanamlah biji dalam polybag dan tunggu hingga bertunas Jika tunas sudah tumbuh.
• Lakukan penyiraman agar tumbuh sehat
• Jika batang sudah kuat, kamu bisa memindahkannya ke pot yang lebih besar atau di lahan pekarangan
b. Vegetatif
Menanam daun kelor dengan cara stek batang (vegetatif) leboh efektif karena tanaman tumbuh lebih cepat.
Kalian bisa panen daun kelor dalam waktu kurang dari sembilan bulan.
Waktu penanaman stek batang terbaik adalah pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan.
Berikut cara menanam kelor dengan cara stek batang :
• Pilih batang kelor yang besar dari tanaman yang sehat.
• Sebaiknya, pilih batang pohon yang tidak terlalu tua atau terlalu muda dengan ukuran 50-70 sentimeter.
• Siapkan media tanam polybag.
• Gunakan gunting atau pisau tanaman untuk meruncingkan ujung batang yang akan ditanam atau kamu bisa memotong serong ujung batang kelor.
• Tancapkan batang kelor ke dalam tanah namun jangan terlalu dalam.
• Kamu bisa menggunakan tiang penyangga agar batang kelor tidak rubuh
• Tunggu hingga muncul tunas dan ranting-ranting baru
• Siram tanaman kelor setiap lima sampai tujuh hari sekali.
• Hindari tanah yang becek dan tergenang air dalam waktu lama karena mengakibatkan pembusukan akar.
2. Penanaman
Media tanam yang sering digunakan antara lain campuran tanah gembur yang subur, pupuk kandang/kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.
Campurkan bahan-bahan tersebut dengan mengaduknya hingga merata.
Syarat media tanam kelor yaitu harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
* Jika bibit sudah muncul 4 daun atau batangnya kuat maka tanaman kelor siap dipindah tanah.
* Padatkan perlahan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang.
* Kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
* Simpan pot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi.
* Siram setiap pagi atau sore hari.
* Setelah satu minggu, letakkan pot di tempat terbuka.
3. Perawatan Tanaman
Tanaman kelor dapat tumbuh dengan subur apabila dilakukan perawatan yang konsisten.
Perawatan pohon kelor sangatlah mudah karena kelor dapat tumbuh dengan baik tanpa perlu perawatan khusus.
Tanaman kelor yang sudah tumbuh dengan baik membutuhkan sedikit perawatan.
Setelah penanaman, aplikasikan pupuk tanaman seperti pupuk organic cair tiap satu minggu sekali Penyiraman dilakukan sehari sekali karena kelor rentan terhadap genangan dan membutuhkan tanah dengan drainase yang baik.
Selain itu, tanaman yang berasal dari stek batang yang memiliki akar serabut juga rentan terhadap hujan dan angin.
Bunga kelor pertama harus dihilangkan saat mekar untuk mendorong pembuahan di tahun-tahun berikutnya.
Pada umur 3 – 5 bulan setelah tanam cabang tanaman kelor perlu dipangkas untuk meningkatkan percabangan.
4. Panen
Daun kelor dapat dipanen setelah tanama berumur 6 sampai 12 bulan.
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik tangkai daun berasal dari cabang.
Daun di tengah cabang kurang pahit dan lebih lembut daripada daun pada bagian ujung.
Selain daun, bagian tanaman kelor yang dapat dimanfaatkan adalah bunga dan polongnya.
Bunga yang dipetik dalam kondisi segar atau kering dapat diolah menjadi teh kesehatan.
Sedangkan polong yang dipanen ketika masih muda, lembut dan hijau dapat diolah menjadi makanan kudapan seperti hidangan kacang hijau.
Polong yang sudah tua, berwarna coklat, kering serta sehat akan menjadi sumber benih yang berkualitas untuk penanaman kelor selanjutnya.
Tips budidaya kelor yang tepat dapat membantu Kamu menanam tanaman kelor yang subur dan berdaun lebat, yang dapat digunakan sebagai makanan sehat atau sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Kelor tidak hanya mudah dibudidayakan, tetapi juga sangat tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, membuatnya pilihan yang bagus untuk ditanam di mana pun.
Tunggu apa lagi?
Segera mulai budidaya kelor dan rasakan manfaatnya!