Hamish Daud Diduga Belum Bayar Staf, Perusahaan Octopus Diserbu Pemulung
- Intipseleb
Cianjur – Menurut situs resmi, Octopus merupakan platform pengumpulan sampah bekas yang bertujuan agar tidak masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Octopus mempromosikan pengumpulan sampah dan mendorong aktivis lingkungan, khususnya pemulung. Gurita telah menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, seperti Makassar, Denpasar, Badung, Gianyar, Jakarta, Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Bekasi, Tangsel, Depok dan Bogor.
Dengan mengumpulkan sampah, Octopus mengklaim dapat memberikan dampak yang melindungi lingkungan, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, mendukung usaha kecil, mengurangi emisi karbon, dan memberdayakan sektor informal.
Hamish Daud adalah Direktur Pemasaran. Bersama teman-temannya, Hamish Daud meluncurkan platform Octopus pada pertengahan Juni 2022.
Octopus Membayar Sampah
Pengguna dapat mengirimkan kemasan bekas ke Octopus. Nantinya, sampah yang bernilai komersial akan didaur ulang. Karena pengguna mengirimkan kemasan bekas yang memiliki nilai jual, Octopus mengirimkan reward berupa pulsa, token listrik, diskon, atau kupon restoran.
Banyak netizen yang menyerbu Instagram suami Raisa, Hamish Daud. Setelah diselidiki lebih lanjut, pengguna mengeluh bahwa Hamish tidak membayar pemerhati lingkungan, atau pemulung, melalui aplikasi Octopus, perusahaan yang ia jalankan.
“Hamish Daud diduga ga bayar karyawannya. Octopus itu platform yang dibangun Hamish Daud sama temen-temennya buat ngumpulin sampah bekas pakai. Ada yang pakai juga? Karyawan ga dibayar, tapi malah jalan-jalan ini bang Hamish. Gimana ini?” cuit akun X @muthiastp, dilansir IntipSeleb pada Minggu, 24 Desember 2023.
Sejauh ini, Hamish Daud atau Octopus belum mengecam tudingan tidak membayar petugas perlindungan lingkungan atau pemulung. Berkat itu, nama mereka masuk dalam tren X Indonesia.