Film Imam Tanpa Makmum Dituding rendahkan Teks Proklamasi, Syakir Daulay Lelah

Syakir daulany
Sumber :
  • intipseleb

Cianjur – Film Imam Tanpa makmum, yang diarahkan oleh Syakir Daulay, belakangan ini menimbulkan minat dari masyarakat. Walaupun sempat mendapat kritik, film tersebut dianggap pantas untuk diputar di bioskop.

Ini Alasan Syakir Daulay Ngaku Lelah Bikin Film Imam Tanpa Makmum

Kontroversi pada awalnya muncul ketika Syakir Daulay dituduh merendahkan isi Proklamasi.

Di sisi lain, Syakir Daulay baru-baru ini menciptakan sebuah video yang mengingatkan kita akan segera hadirnya film baru Imam Tanpa makmum.

Kecewa Bikin Film Imam Tanpa Makmum, Syakir Daulay Ingin Bunuh Diri

Syakir daulany

Photo :
  • intipseleb

Dia merasa sangat sedih dan terus menangis hingga merasa sangat lelah dan ingin mengakhiri hidupnya sendiri saat ia menghadapi kesulitan yang begitu besar.

Klarifikasi Nikita Mirzani Soal Sepi Job: Dewi Perssik Jangan Sok...

Dalam unggahan terbarunya di Instagram, Syakir Daulay mengulas tentang film Imam Tanpa Makmum yang ia garap sebagai sutradara.

Dalam video, terlihat Syakir yang berteriak keluar jendela dengan mengingatkan tanggal tayang film tersebut.

“28 hari lagi, film Imam Tanpa Makmum akan tayang di seluruh bioskop Indonesia, 19 Oktober,” kata Syakir Daulay dikutip pada Jumat, 22 September 2023.

Karena banyaknya kontroversi yang terjadi meskipun filmnya belum tayang, Syakir kemudian mengatakan dia lelah hingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Namun, dia hanya bercanda. Di akhir video, seorang pria tampaknya berusaha mencegah Syakir melompat dari jendela.

"Ya Allah, bikin film ini pengin bunuh diri. Ya Allah puyeng nih capeknya ya Allah, gak kuat ya Allah," kata Syakir Daulay.

Sementara itu, Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) mengkritik film sebelumnya berjudul Imam Tanpa Makmum.

Namun, Lembaga Sensor Film (LSF) menolak aduan tersebut. Syakir menjelaskan tiga alasan LSF menolak aduan PB SEMMI. Pertama, film Imam Tanpa Makmum melewati sensor LSF.

Kedua, film yang disutradarai oleh Syakir tidak mengandung pornografi dan terakhir, tidak ada pelecehan agama.