8 Pelatih Kelas Dunia yang Gagal di Persib, Siapa Saja?
- Instagram Mario Gomez
Cianjur – Persib Bandung merupakan salah satu klub sepak bola terbesar dan tersukses di Indonesia. Namun, tidak semua pelatih yang pernah menukangi tim berjuluk Maung Bandung itu bisa memberikan prestasi gemilang. Beberapa pelatih bintang bahkan harus mengakhiri kerja sama dengan Persib tanpa gelar juara.
Salah satu contoh terbaru adalah Robert Rene Alberts. Pelatih asal Belanda itu resmi mengundurkan diri dari jabatan pelatih kepala Persib pada 10 Agustus 2022. Keputusan ini diambil setelah Persib meraih hasil buruk di tiga laga awal Liga 1 2022/2023. Persib hanya mendapatkan satu poin dari tiga pertandingan.
Robert Alberts menjadi pelatih asing ke-11 yang gagal bersama Persib sejak era Liga Indonesia. Nyaris semuanya dianggap gagal dan tak memberikan prestasi nyata. Di era Liga Indonesia hingga sekarang Liga 1, Persib tercatat dua kali meraih juara, yang pertama didapat pada 1994/1995. Gelar terakhir diperoleh pada Liga Super Indonesia 2014. Menariknya, sukses tersebut diraih ketika Persib dilatih oleh pelatih lokal.
Berikut adalah daftar pelatih bintang yang gagal di Persib:
1. Marek Janota (1980-1983)
Pelatih asal Polandia ini menjadi pelatih pertama Persib yang berasal dari luar negeri. Ia berhasil membawa Persib juara Piala Galatama 1983, namun gagal mempertahankan gelar tersebut pada tahun berikutnya. Ia pun mundur dari jabatan pelatih pada 1983.
2. Marek Andrzej Sledzianowski (2003)
Pelatih asal Polandia ini kembali melatih Persib setelah sempat menangani tim pada 1997-1998. Ia ditunjuk sebagai pelatih pada awal musim Liga Indonesia 2003. Namun, ia hanya bertahan selama lima bulan karena hasil buruk yang didapat tim. Ia digantikan oleh Juan Antonio Paez.
3. Juan Antonio Paez (2003-2004)
Pelatih asal Argentina ini menggantikan Marek Sledzianowski pada November 2003. Ia berhasil membawa Persib lolos ke babak delapan besar Liga Indonesia 2003, namun gagal melaju ke final setelah kalah dari Petrokimia Putra. Pada musim berikutnya, ia hanya mampu membawa Persib finis di posisi ke-11 klasemen akhir dan akhirnya dipecat pada Juni 2004.
4. Drago Mamic (2006)
Pelatih asal Kroasia ini ditunjuk sebagai pelatih Persib pada awal musim Liga Indonesia 2006/2007. Ia memiliki misi untuk membawa Persib juara setelah sebelumnya sukses melatih PSM Makassar dan Arema Malang. Namun, ia gagal memenuhi harapan manajemen dan suporter. Ia hanya mampu membawa Persib finis di posisi ke-10 klasemen akhir dan akhirnya dipecat pada Mei 2007.
5. Dejan Antonic (2010)
Pelatih asal Serbia ini menggantikan Daniel Roekito yang mundur dari jabatan pelatih pada April 2010. Ia memiliki latar belakang sebagai pemain dan asisten pelatih Persija Jakarta sebelumnya. Ia ditargetkan untuk membawa Persib juara Liga Super Indonesia 2010/2011. Namun, ia gagal memenuhi target tersebut. Ia hanya mampu membawa Persib finis di posisi ke-12 klasemen akhir dan akhirnya dipecat pada Juni 2011.
6. Mario Gomez (2018)
Pelatih asal Argentina ini ditunjuk sebagai pelatih Persib pada Desember 2017. Ia memiliki reputasi sebagai pelatih sukses setelah membawa Johor Darul Ta’zim juara Liga Super Malaysia empat kali berturut-turut sejak 2014 hingga 2017. Ia ditargetkan untuk membawa Persib juara Liga 1 2018. Namun, ia gagal memenuhi target tersebut. Ia hanya mampu membawa Persib finis di posisi ke-4 klasemen akhir dan akhirnya dipecat pada Februari 2019.
7. Miljan Radovic (2019)
Pelatih asal Montenegro ini menggantikan Mario Gomez yang dipecat pada Februari 2019. Ia memiliki latar belakang sebagai pemain Persib pada 2007-2008. Ia ditargetkan untuk membawa Persib juara Liga 1 2019. Namun, ia gagal memenuhi target tersebut. Ia hanya mampu membawa Persib finis di posisi ke-5 klasemen akhir dan akhirnya dipecat pada Agustus 2019.
8. Robert Rene Alberts (2019-2022)
Pelatih asal Belanda ini menggantikan Miljan Radovic yang dipecat pada Agustus 2019. Ia memiliki pengalaman melatih beberapa klub di Indonesia, seperti PSM Makassar, Arema FC, dan Persiba Balikpapan. Ia ditargetkan untuk membawa Persib juara Liga 1 2020 dan 2021/2022.
Namun, ia gagal memenuhi target tersebut. Ia hanya mampu membawa Persib finis di posisi runner-up pada kedua musim tersebut. Ia pun mengundurkan diri dari jabatan pelatih pada Agustus 2022.