Arema FC Dikabarkan Mundur dari Liga 1, Persib dan Persis Solo Diuntungkan?
- Arema FC Official
Cianjur – Arema FC, salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia, dikabarkan berencana untuk mundur dari kompetisi Liga 1 2023/2024.
Klub yang berjuluk Singo Edan ini mengalami krisis internal dan eksternal yang mengancam kelangsungan klub. Salah satu faktor yang memicu rumor mundurnya Arema FC adalah tragedi Kanjuruhan, yang terjadi pada 29 Januari 2023.
Saat itu, lebih dari 130 orang tewas akibat terinjak-injak dan terjepit saat menonton pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Tragedi ini menimbulkan duka mendalam bagi seluruh keluarga besar Arema FC, termasuk para pemain, pelatih, manajemen, dan suporter.
Selain itu, Arema FC juga menghadapi masalah hukum dan finansial akibat tragedi tersebut. Klub ini harus membayar denda dan sanksi dari federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dan operator liga (PT LIB), serta menghadapi gugatan perdata dan pidana dari keluarga korban.
Arema FC juga kesulitan mencari stadion untuk menjadi kandangnya, karena ditolak oleh berbagai daerah. Bahkan, bus tim ini pernah dilempari batu oleh orang tak dikenal saat melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Akibat kondisi ini, performa Arema FC di lapangan pun menurun drastis. Hingga pekan kedelapan Liga 1 2023/2024, klub ini belum pernah meraih kemenangan sama sekali.
Arema FC terpuruk di dasar klasemen dengan hanya mengoleksi dua poin dari delapan pertandingan. Bayang-bayang degradasi ke Liga 2 pun semakin menghantui.
Tanggapan Manajemen Arema
Menanggapi rumor mundurnya Arema FC, manajemen klub mengaku sedang mempertimbangkan langkah terbaik untuk klub.
Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI), Tatang Dwi Arfianto, mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha maksimal untuk menangani dampak dari tragedi Kanjuruhan, mulai dari membantu penanganan korban, memberikan trauma healing, hingga menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan.
Namun, Tatang juga mengungkapkan bahwa ada beberapa masalah di tubuh Arema FC yang menjadi pemicu mundurnya klub.
Salah satunya adalah penolakan dan perusakan kantor klub oleh ratusan suporter yang menuntut manajemen mundur dan bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.
Aksi protes ini terjadi pada Minggu (29/1/2023) di depan kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan, Malang.
"Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak," kata Tatang dalam rilis klub, dikutip VIVA Cianjur pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Sanksi Berat
Jika benar-benar mundur dari Liga 1 2023/2024, Arema FC akan mendapat sanksi berat dari PSSI dan PT LIB. Dalam regulasi liga, sudah jelas diatur bahwa tim yang mundur dari kompetisi akan didenda Rp5 miliar dan didiskualifikasi dalam dua musim ke depan.
Selain itu, tim yang mundur juga akan kehilangan hak siar televisi dan sponsor. Mundurnya Arema FC juga akan berdampak pada tim-tim lain yang sudah bertanding melawan mereka. Hasil pertandingan akan dibatalkan dan poin akan dikurangi sesuai dengan aturan.
Hal ini tentu akan merugikan tim-tim yang sebelumnya berhasil mengalahkan atau imbang melawan Arema FC. Di sisi lain, ada juga tim-tim yang diuntungkan dari mundurnya Arema FC.
Tim yang Diuntungkan
Menurut akun Twitter @Liga1Stats, Persis Solo dan Persib Bandung menjadi klub yang paling diuntungkan jika Arema FC keluar dari BRI Liga 1.
Hal ini karena Persis Solo dan Persib Bandung menjadi tim yang tidak bisa menang menghadapi Arema FC selama kompetisi berlangsung. Hingga saat ini, belum ada kepastian resmi dari Arema FC terkait rumor mundurnya klub dari BRI Liga 1 2023/2024.
Klub ini masih menunggu dengan optimistis kabar baik mengenai penyesuaian jadwal yang baru, setelah kompetisi diundur selama tujuh hari dari jadwal awal, dari 20 Agustus 2023 menjadi 27 Agustus 2023.
Sementara itu, sebagai upaya percepatan, Arema FC akan terus berkomitmen menyerukan penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan bermasyarakat.
Imbauan dan sosialisasi yang terus-menerus diharapkan bisa membuat protokol kesehatan menjadi budaya baru bagi suporter dan masyarakat luas pada umumnya.
"Berbagai upaya sudah kami lakukan terkait penerapan protokol kesehatan, tidak hanya dari sisi internal tim, tetapi juga kami melakukan sosialisasi kepada suporter," kata media officer Arema FC, Sudarmaji.