Patrick Kluivert Siapkan Gebrakan Baru untuk Timnas Indonesia yang Bikin Fans Garuda Semringah
- istimewa
Cianjur –Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda yang kini memimpin Timnas Indonesia, telah menyiapkan rencana besar yang menjanjikan untuk masa depan skuad Garuda.
Menggantikan peran Shin Tae-yong, Kluivert hadir dengan strategi inovatif yang berpotensi membawa perubahan besar dalam permainan Timnas.
Tidak hanya fokus pada performa di lapangan, visinya juga mencakup pengembangan jangka panjang yang diyakini akan membawa kebanggaan bagi para pendukung Garuda. Apa saja gebrakan baru tersebut?
Dengan enam poin dari enam pertandingan, tim Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup C.
PSSI dikritik oleh pendukung karena memecat pelatih asal Korea Selatan itu terlalu cepat.
Namun, pendukung Timnas Indonesia harus melepaskan Shin Tae-yong dan berkonsentrasi pada Patrick Kluivert.
Pelatih tersebut, yang memiliki kontrak dua tahun dengan PSSI, memiliki dua tujuan utama untuk sepak bola Indonesia.
Juru taktik asal Belanda ini menyatakan bahwa selama mengelola tim Garuda, dia akan berusaha mencapai dua tujuan.
"Seperti yang saya bilang, kami sudah punya rencana 4 tahun," ujar Patrick Kluivert dalam konferensi pers perkenalan di Hotel Mulia, Jakarta, pada Minggu (12/1/2025).
"Kami sudah bagi jadi dua rencana, yang pertama membuat impact dan melihat hasilnya di Piala Dunia, tapi itu cuma akan berlangsung selama 6 bulan. Lalu setelah itu, kita membangun tim dan implementasinya untuk bisa tampil di Piala Dunia 2026," sambungnya.
Di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia akan menghadapi Australia dan Arab Saudi.
Timnas Indonesia akan menghadapi Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025.
Marselino Ferdinan dan rekan-rekannya akan menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) lima hari kemudian.
Mantan pemain Barcelona ini akan mempersiapkan Timnas Indonesia untuk dua kompetisi besar selanjutnya: Olimpiade dan Piala Dunia 2030 jika mereka gagal.
"Ini adalah plan keduanya dan kami akan melanjutkan journey di fase kedua untuk Olimpiade dan Piala Dunia edisi selanjutnya," sambungnya.