Dibalik Layar Film Terlarang “Tatami”: Kisah Rahasia Dua Sutradara Iran dan Israel

Ilustrasi film Iran-Israel.
Sumber :
  • Pixabay

Cianjur – Pada Festival Film Venice ke-80, film pertama yang dibuat bersama sutradara Iran dan Israel harus diproduksi secara rahasia untuk mencegah kemungkinan campur tangan Tehran.

Antara Mertua dan Menantu: Film Kisah Tragis Norma Risma Siap Mengguncang Bioskop

Film "Tatami", sebuah thriller tegang yang berpusat pada kejuaraan judo dunia, menghadirkan kisah menarik di Festival Film Venice pada akhir pekan lalu dan mendapat standing ovation.

Film ini berlangsung selama satu hari kompetisi ketika seorang juara judoka Iran, yang diperankan oleh aktris Amerika Arienne Mandi yang berbicara dalam bahasa Farsi, diperintahkan untuk memalsukan cedera untuk menghindari pertandingan dengan pesaing Israel.

Kisah Nyata Norma Risma Diangkat ke Layar Lebar: Antara Mertua dan Menantu

Ilustrasi film Iran-Israel.

Photo :
  • Pixabay

Amir Ebrahimi dan Nattiv mengambil gambar film ini di Georgia, sebuah negara yang dapat dengan mudah dikunjungi orang Iran.

Film Norma Risma: Perjalanan Menyayat Hati Antara Mertua dan Menantu

Mereka menginap di hotel yang berbeda, berbicara dalam bahasa Inggris, dan tidak memberi tahu mereka sedang membuat film yang begitu bermuatan politik.

"Kami berada dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Kami tahu ini adalah hal yang berbahaya," kata Nattiv, yang film sebelumnya "Golda" tayang perdana di Festival Film Berlin tahun ini, dikutip VIVA Cianjur dari Reuters, Senin (4/9).

Iran tidak mengakui hak Israel untuk eksis dan melarang atlet-atletnya berkompetisi melawan Israel.

Amir Ebrahimi, yang memenangkan penghargaan aktris terbaik di Cannes tahun 2022 untuk film "Holy Spider", melarikan diri dari Iran pada tahun 2008 karena takut dipenjara dan dihukum cambuk setelah video pribadinya bocor.

Amir mengatakan dia harus memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi sebelum menerima tawaran Nattiv untuk membuat film ini.

"Apa yang saya pelajari tentang pemerintah Iran adalah selama Anda takut, mereka dapat menangkap Anda, mereka dapat membunuh Anda, mereka dapat menimbulkan masalah di sekitar Anda. Tapi selama Anda tidak takut... semuanya akan baik-baik saja," katanya.

Film ini diambil dengan format hitam-putih dan rasio aspek 4:3, seperti program televisi lama.

"Para perempuan ini hidup dalam dunia hitam-putih. Tidak ada warna. Kotak adalah dunia yang penuh rasa sesak tempat mereka tinggal. Itulah satu hal yang ingin mereka pecahkan. Mereka menginginkan kebebasan," kata Nattiv.

Amir Ebrahimi mengatakan anak-anak yang tumbuh di Iran diajarkan untuk takut pada Israel sebagai musuh yang tak bisa ditemui, dan Nattiv mengatakan hal yang serupa juga terjadi di tanah airnya sendiri, dengan Iran digambarkan sebagai ancaman nyata.

Nattiv mengungkapkan ia telah membantu Amir Ebrahimi melakukan kunjungan rahasia ke Israel, sesuatu yang dilarang oleh Tehran bagi warganya.

"Saya menyukainya. Kami bisa berasal dari satu bangsa yang sama, satu keluarga yang sama, kita adalah orang yang sama," tutup Amir Ebrahimi.