Bu Siti Nekat Bersuami 2, Ini 5 Efek Negatif bagi Pelaku Poliandri

Viral, Bu Siti Punya Dua Suami dan Tinggal Serumah dan Tetap Harmonis
Sumber :
  • Youtube Ki Bungsu Kawangi

CianjurPoliandri adalah sebuah perkawinan di mana seorang wanita menikah dengan beberapa pria pada saat yang sama. Baru-baru ini, ada seorang ibu bernama Siti yang memiliki dua suami.

Smartphone iQOO 13 Akan Bawa Kembali Strip LED di Panel Belakang

Dikutip dari tayangan YouTube Ki Bungsu Kawangi, Bu Siti mengaku tinggal serumah dengan dua suamiya dan kerap berbagi dalam hal berhubungan badan. Kendati demikian, mereka bertiga hidup harmonis tanpa adanya pertengkaran dan kecemburuan.

Meskipun poliandri jarang terjadi dibandingkan dengan poligami, ada beberapa efek negatif yang bisa timbul dalam konteks poliandri. Berikut 5 efek buruk yang mungkin dialami oleh pelaku poliandri:

5 Cara Agar Kamu Jago Bermain 8 Ball Pool

1. Persaingan Antara Suami

Dalam poliandri, suami-suwami dalam pernikahan tersebut mungkin mengalami persaingan yang intens untuk mendapatkan perhatian, waktu, dan hak-hak seksual dari istri mereka. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan antara suami-suwami tersebut.

Ikut Kajian Ustaz Hanan Attaki, Celine Evangelista Cari Calon Imam

2. Ketidakadilan dalam Alokasi Sumber Daya

Dalam poliandri, alokasi sumber daya seperti waktu, perhatian, dan dukungan ekonomi menjadi lebih rumit. Ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam pembagian sumber daya dapat muncul, terutama jika tidak ada sistem yang jelas untuk mengatur hal ini. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan perasaan tidak puas di antara suami-suwami dan istri.

3. Masalah Keturunan

Dalam poliandri, paternitas anak-anak dalam pernikahan tersebut mungkin sulit untuk ditentukan. Ini dapat memunculkan pertanyaan dan ketidakpastian mengenai ayah biologis anak-anak. Selain itu, konsekuensi hukum dan sosial terkait dengan hak-hak dan tanggung jawab ayah dalam sistem poliandri mungkin juga kompleks.

4. Stigma Sosial dan Tekanan Psikologis

Poliandri sering kali dianggap kontroversial dan bertentangan dengan norma-norma sosial di banyak masyarakat. Ini dapat mengakibatkan stigmatisasi dan tekanan psikologis terhadap anggota dalam poliandri, termasuk istri dan suami-suwami. Mereka mungkin menghadapi penolakan atau pengucilan dari lingkungan sosial mereka.

5. Masalah Kecemburuan dan Ketidakamanan Emosional

Dalam poliandri, kecemburuan antara suami-suwami dan istri mungkin menjadi masalah yang serius. Mereka mungkin merasa tidak aman secara emosional dan merasa terancam oleh hubungan pasangan lainnya. Kecemburuan ini dapat memicu konflik dan ketidakharmonisan dalam pernikahan poliandri.

Penting untuk dicatat bahwa efek negatif ini tidak berlaku secara universal dan dapat bervariasi tergantung pada budaya, norma-norma sosial, dan dinamika individu dalam pernikahan poliandri. Beberapa keluarga atau komunitas yang praktik poliandri dapat menemukan cara untuk mengatasi atau mengurangi dampak negatif ini melalui sistem aturan dan komunikasi yang baik.