TNI Copot Banner Ganjar di Lahan Makodim, Ini 5 Fakta yang Harus Diketahui

Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono.
Sumber :
  • VIVA

Cianjur – Pada Sabtu, 15 Juli 2023, viral video yang menunjukkan anggota TNI mencopot banner foto Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari PDIP, di lahan Makodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Utara.

Wow! ZTE Blade V70 dengan Desain Unik dan Kamera Terbagus di Bulan November 2024

Pencopotan ini menimbulkan protes dari relawan Ganjar dan pertanyaan dari publik.

Berikut ini VIVA Cianjur telah merangkum 5 fakta yang perlu diketahui dari peristiwa ini:

5 Rekomendasi Website untuk Download Foto Instagram Gratis dan Tajam

1. Pencopotan dilakukan oleh Danramil Muara Teweh atas perintah Dandim Barito Utara

Menurut Ketua Umum relawan Ganjar Pranowo, Guntur Romli, yang mendapat informasi dari relawan di lokasi, pencopotan banner foto Ganjar dilakukan oleh Komandan Rayon Militer (Danramil) Muara Teweh atas perintah dari Komandan Distrik Militer (Dandim) Barito Utara.

Perbandingan Antara Vivo V40 Pro vs Oppo A3 Pro 5G, Mana yang Lebih Worth it?

2. Pencopotan dilakukan di lahan milik TNI

Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Julius Widjojono, pencopotan banner foto Ganjar dilakukan karena banner tersebut berada di lahan milik TNI, yaitu Makodim 1013/Muara Teweh.

Julius mengatakan bahwa TNI tidak memberikan fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada pasangan calon dan partai politik untuk digunakan sebagai sarana kampanye.

3. Pencopotan dilakukan untuk menjaga netralitas TNI dalam Pemilu 2024

Julius juga mengatakan bahwa pencopotan banner foto Ganjar dilakukan demi menjaga netralitas TNI dalam Pemilu 2024, sesuai arahan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Julius menyebutkan lima poin penekanan Panglima TNI kepada prajurit dan keluarga TNI agar selalu berkomitmen netral pada Pemilu 2024.

4. Pencopotan menimbulkan protes dari relawan Ganjar

Guntur Romli mengatakan bahwa pencopotan banner foto Ganjar menimbulkan protes keras dari relawan Ganjar, yang disebut sebagai Ganjarian.

Guntur menganggap bahwa pencopotan itu memberi kesan ada titipan dari seseorang agar sosialisasi bacapres Ganjar di Barito Utara terhambat.

Guntur juga mengatakan bahwa pencopotan itu membungkam aspirasi masyarakat Barito Utara untuk mengekspresikan pilihan politiknya.

5. Pencopotan menimbulkan pertanyaan dari publik

Pencopotan banner foto Ganjar oleh TNI juga menimbulkan pertanyaan dari publik, terutama di media sosial.

Beberapa netizen mempertanyakan alasan dan kewenangan TNI untuk mencopot banner foto calon presiden.

Beberapa netizen juga membandingkan dengan kasus-kasus lain yang melibatkan banner atau baliho calon presiden lain yang tidak dicopot oleh TNI.(hen)