Ternyata Ini Alasan Panji Gumilang Ajarkan Santri Al Zaytun Nyanyi Lagu Yahudi
- Tangkapan Layar Youtube
Cianjur – Nama Panji Gumilang tetap menjadi sorotan sejak munculnya sejumlah kontroversi di Ponpes Al Zaytun Indramanyu. Salah satunya, ia sempat mengajarkan para santri untuk menyanyikan lagu Yahudi berjudul 'Hevenu Shalom Aleichem'.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun itu memiliki alasan tersendiri kenapa mengajarkan santrinya bernyanyi lagu 'Havenu Shalom Aleichem'. Ia mengaku karena salam berbahasa Ibrani itu bisa digunakan sebagai syair lagu. Sementara itu, Assalamualaikum yang merupakan salam orang Islam tak boleh dilagukan.
“Adapun saya menyanyikan karena itu bisa dilagukan. Kalau Assalamualaikum kan gak boleh dilagukan, padahal Hevenu Shalom Aleichem itu sama dengan Assalamualaikum, (bedanya) kalau Assalamualaikum tidak boleh dinyanyikan, kalau ini boleh dinyanyikan karena saya punya nada-nadanya dan not-notnya,” kata Panji Gumilang dalam program Kick Andy, dikutip VIVA Cianjur pada Jum'at (7/7/2023).
Dalam kesempatan itu, Panji Gumilang juga mencontohkan dengan bernyanyi sampai selesai. Mengenai kontroversi ini, sejumlah tokoh di Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai bahwa lagu itu adalah lagu yang khusus dibawakan dalam ritual-ritual keagamaan orang Yahudi.
Mengetahui tuduhan dari MUI tersebut, Panji Gumilang langsung membela diri. Ia mengatakan bahwa tak semua lagu berbahasa Ibrani harus selalu dihubungkan dengan prosesi keagamaan. Dia kemudian memberikan contoh untuk menguatkan argumen tersebut.
“Coba tengok ke Tel Aviv, tatkala turun dari pesawat, anak-anak muda laki, perempuan menyanyikan itu, itu penyambutan, itu hal yang sama seperti salam kita ini, sama dengan taktkala kita mengadakan khutbah pakai Assalamualaikum,” jelas Panji.
“Jadi Assalamualaikum itu tidak digunakan di tempat-tempat yang ritual (keagamaan) saja, ketemu di jalan Assalamualaikum,” sambungnya.
Mengenai hal itu, Panji Gumilang mengingatkan kepada pihak-pihak yang mempunyai upaya demikian bahwa Ponpes Al Zaytun masih berdiri di Indonesia. Sebagai seorang pemimpin, Panji Gumilang mengaku bahwa dirinya tunduk dengan UUD 1945 dan Pancasila.
Panji Gumilang mengajak jika ada yang ingin mempunyai lembaga besar seperti Ponpes Al Zaytun untuk berkolaborasi dengan mendirikan bangunan dan sistem serupa, dia akan menerima.
“Yang fair saja. Ayo kita bangun lagi (Ponpes yang baru). Begitu," kata pungkasnya.