Ponpes Al Zaytun Indramanyu Sering Keluarkan Dana Puluhan Miliar, Ternyata Ini Penyokongnya
Cianjur - Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu Panji Gumilang membongkar pengeluaran bulanan dan tahunan dari Pondok Pesantren Al Zaytun.
Dilansir dari video yang diunggah akun TikTok @wongdesooraiso, Panji mengatakan pengeluaran Ponpes Al Zaytun mencapai puluhan miliaran. Salah satunya adalah untuk alat tulis, biaya makan dan honor, biaya internet sampai biaya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil dan alat berat. Jumlah pengeluaran itu sangat mengejutkan karena mencapai miliaran rupiah.
"Gimana dengan alat tulis? satu bulan cuma sedikit kalau alat tulis, hanya Rp 363.694.316. Itu untuk alat tulis sebulan, satu tahunnnya Rp 4.364.331.768," kata Panji Gumilang dikutip pada Kamis (29/6/2023).
Sementara pengeluaran untuk kebutuhan dapur seperti makan untuk 10.000 orang, biaya perkebunan, hingga persawahan di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu mencapai Rp3.738.779.695 per bulan atau sekitar Rp44.865.356.399 per tahun.
"Itu jumlah untuk dapur ini tidak banyak, karena memang menghasilkan sendiri, harganya di bawah rata-rata, terjadilah satu bulannya Rp3.738.779.695, dalam satu tahun yang 12 bulan itu, Rp44.865.356.399," jelas Panji Gumilang.
Sementara biaya listrik dan internet, Panji Gumilang menyebut tidak mengeluarkan banyak biaya. Jumlah pengeluaran tersebut mencapai Rp351.646.190 per bulan atau Rp4.219.754.285 per tahun dan internet sebesar Rp18.209.809 per bulan atau Rp218.517.000 per tahun.
"Sekarang listrik, listrik kita ini besar apa tidak? nggak-nggak besar, internet juga. Sekarang yang agak banyak juga BBM untuk mobil dan alat berat, satu bulan Rp 246.666.667, setahunnya hanya Rp 2.960.000.000," jelas Panji di akhir video.
Besarnya pengeluaran Pondok Pesantren tersebut menuai beragam pertanyaan dari warganet. Mereka pun penasaran dengan sumber pendanaan Ponpes Al Zaytun untuk memenuhi kebutuhan pesantren yang mencapai puluhan miliar tersebut.
Sementara dalam video lain, Panji Gumilang menyebut bahwa sokongan dana untuk operasional pesantren datang dari negara dengan jumlah sekitar Rp43 miliar. Di sisi lain, Ken Setiawan mengungkap modus licik panji gumilang kepada calon jemaahnya.
Dia menggunakan sugesti agama sampai akhirnya ribuan orang terdoktrin dan menurut. Mereka yang terdoktrin katanya akan melakukan apa saja sesuai keinginan Panji Gumilang, termasuk menyerahkan harta bendanya.