Samsung Ubah Strategi Chipset: Exynos 2400 di Galaxy Z Flip FE, Apa Dampaknya?
Cianjur – Samsung tampaknya sedang merombak strategi chipsetnya dengan rencana peluncuran ponsel lipat Galaxy Z Flip FE yang bakal hadir di pasar tahun depan.
Meski ditargetkan sebagai perangkat mid-range, Galaxy Z Flip FE diprediksi tetap menyajikan performa setara ponsel flagship.
Bocoran terbaru dari tipster Junkanlosreve di platform X menyebutkan bahwa Galaxy Z Flip FE akan ditenagai oleh chipset Exynos 2400, sama seperti yang digunakan di lini flagship Samsung Galaxy S24.
Namun, pilihan ini mungkin tidak sesuai ekspektasi para penggemar Samsung, terutama di tengah persaingan ketat dengan Qualcomm Snapdragon.
Selama ini, Galaxy S24 dan S24+ yang dijual di sejumlah pasar Eropa dan Asia dilengkapi dengan chipset Exynos 2400, sementara varian dengan Snapdragon 8 Gen 3 hanya tersedia di Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan.
Keputusan Samsung untuk menggunakan Exynos pada Galaxy Z Flip FE menandakan upaya mereka untuk menekan biaya produksi tanpa mengorbankan performa.
Menariknya, Samsung juga dikabarkan sedang mempertimbangkan penggunaan chipset Exynos 2500 untuk generasi berikutnya, yakni Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7, yang diperkirakan akan dirilis pada pertengahan tahun 2025.
Langkah ini cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya Samsung konsisten menggunakan chipset Qualcomm di perangkat lipat premiumnya.
Namun, dengan rencana ini, muncul pertanyaan apakah Samsung benar-benar dapat mengatasi tantangan produksi chipset Exynos 2500 yang hingga kini masih dilaporkan menghadapi kendala yield.
Belum jelas apakah keputusan untuk beralih ke Exynos di lebih banyak perangkat ini hanya bersifat sementara atau menjadi strategi jangka panjang.
Di tengah persaingan chipset yang semakin ketat, banyak pengguna yang mempertanyakan apakah Exynos mampu menyaingi performa dan efisiensi Snapdragon yang telah terbukti di berbagai perangkat flagship.
Hanya waktu yang bisa menjawab apakah strategi ini akan membawa Samsung unggul di pasar atau justru mengundang kritik dari para penggemarnya.
Kita tunggu bagaimana Samsung melanjutkan langkah strategis ini dalam persaingan dunia smartphone pada tahun mendatang.