4 Kunci Sukses Ega Nur Akbar: Dari Gerobak Kecil Menuju Omset Rp 230 Juta per Bulan

Donat Si Bungsu
Sumber :
  • youtube/Naik Kelas

CianjurEga Nur Akbar Malik, pengusaha sukses di balik Donat Si Bungsu, berbagi tips bagaimana ia mengembangkan bisnisnya hingga meraih omset mencapai Rp 230 juta per bulan. 

Oppo Pad 3: Tablet Dimensity 8350 yang Tawarkan Performa Lebih untuk Indonesia

 

Menurut Ega, ada empat kunci utama yang selalu dipegang teguh dalam menjalankan usahanya.

Galaxy Ring Kini Tersedia di Lebih Banyak Negara, Hadir dengan Fitur Kesehatan Canggih

 

"Yang pertama, cintai pekerjaanmu," ujar Ega. Baginya, rasa cinta pada apa yang dikerjakan adalah modal awal yang tidak bisa diabaikan. 

Galaxy Ring Kini Tersedia di Indonesia, Harga Mulai Rp 6,5 Juta!

 

"Kalau kita mencintai apa yang kita lakukan, kita tidak akan pernah merasa terbebani," tambahnya. 

Donat Si Bungsu

Photo :
  • youtube/Naik Kelas

Dikutip dari Chanel Youtube "Naik Kelas", Jumat (15/11), inilah yang membuat Ega tetap semangat meski harus bekerja hingga larut malam demi meracik donat terbaik untuk para pelanggannya.

 

Tips kedua yang disarankan Ega adalah jangan berhenti mencoba. 

 

"Kegagalan itu biasa, yang penting adalah bagaimana kita bangkit lagi," katanya. 

 

Ega bercerita, di awal usahanya, ia pernah mengalami masa-masa sulit, termasuk saat donat yang ia buat tidak disukai oleh konsumen. 

 

"Saat itu saya hampir menyerah, tapi saya belajar dari kritik dan terus mencoba memperbaiki," jelasnya.

 

Berinovasi menjadi tips ketiga yang dipegang Ega. 

"Kita harus berani mencoba hal baru," tuturnya. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah menciptakan donat dengan rasa asin menggunakan topping abon dan saus. 

 

"Ternyata, banyak yang suka. Inovasi itu penting untuk terus menarik minat pelanggan," tambahnya.

 

Tips keempat, menurut Ega, adalah manfaatkan teknologi digital. 

 

"Dulu ayah saya hanya bisa menjual donat keliling kampung. Sekarang, berkat internet, saya bisa menjangkau lebih banyak konsumen," ujarnya. 

 

Ega memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk mempromosikan produknya. 

 

"Kalau tidak memanfaatkan era digital, kita bisa ketinggalan jauh dari kompetitor," tegasnya.

 

Selain itu, Ega juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas produk. 

 

"Kalau kita sudah janji donat itu empuk dan lembut, maka itu harus dibuktikan," katanya. Ia percaya bahwa konsistensi dalam kualitas adalah cara terbaik untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. 

 

"Kalau pelanggan puas, mereka pasti akan kembali lagi," tambahnya.

 

Dalam menjalankan bisnis, Ega juga selalu mendengar feedback dari pelanggan.

 

"Dulu pernah ada yang komplain donatnya kurang enak, saya jadikan itu bahan evaluasi," kenangnya. Baginya, kritik adalah peluang untuk memperbaiki diri dan produk. 

 

"Jangan takut dikritik, justru itu yang membuat kita lebih baik," ujar Ega.

 

Di akhir wawancara, Ega memberikan motivasi kepada para pengusaha muda. 

 

"Jangan takut untuk memulai, meskipun modal kecil. Yang penting adalah kemauan dan ketekunan," ucapnya. Dengan prinsip-prinsip tersebut, Ega berhasil mengembangkan Donat Si Bungsu dari gerobak kecil menjadi bisnis dengan omset ratusan juta.

 

Ega menambahkan, "Jangan menunda ide. Kalau ada ide baru, segera laksanakan. Jangan sampai besok sudah lupa," sarannya. 

 

Inilah yang menjadi rahasia kesuksesannya hingga mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis yang ketat.